Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berlian Itu Adalah Jude Bellingham

29 Oktober 2023   10:32 Diperbarui: 29 Oktober 2023   13:19 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jude Bellingham. Sumber: @realmadrid

Pemain-pemain muda di dunia sepakbola selalu lahir silih berganti. Usia muda kerap dianggap sebgai masa keemasan seorang pemain sepakbola. Katakanlah ada Michael Owen, David Beckham, Wayne Rooney, Ronaldinho, Neymar Jr. dan kini ada Vinicius Jr dan sejumlah pemain muda potensial angkatannya. Lalu, masa keemasan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo tak lama lagi akan selesai seiring usia mereka. 

Di kompetisi La Liga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid saling bergantian melahirkan bintang-bintang sepakbola di usia muda. Meskipun para pemain bintang itu sebenarnya sudah mulai terasah di klub-klub mereka sebelumnua. 

Jude Bellingham kini mulai menjelma sebagai pemain mematikan di Real Madrid. Ia bahkan telah bisa dikatakan sebagai The New CR7 di Santiago Bernabeu. Tak butuh waktu lama baginya untuk bersinar. Pressure kehidupan sosial antar sesama bintang di El Real, tekanan pertandingan dan ketenaran adalah tantangan yang sejauh ini sukses dilewati Bellingham. 

Rekor mentereng telah Bellingham ciptakan yakni menciptakan 12 gol dan 3 assists dalam 13 laga pertamanya bersama Real Madrid. Pencapaian ini hanya beda tipis dengan rekor yang dibuat oleh pendahulunya, Cristiano Ronaldo. Pada jumlah laga yang sama, CR7 juga mencetak 13 gol dan 2 assists.

Jude Bellingham adalah berlian yang mulai berkilau. Kilau pemain muda 20 tahun asal Inggris ini semakin nampak di laga El Classico. Pada pertandingan yang berlangsung di kandang Barcelona, dimana Real Madrid membawa pulang tiga poin berkat kemenangan 1-2. Bellingham menjadi aktor protagonis yang menumbangkan I Blaugrana. Brace atau  yang dua gol yang dicetak Bellingham di menit ke-68 dan 92 membuktikan bahwa ia sudah layak mendapatkan predikat bintang. Tak mudah bagi seorang pemain untuk bisa mencetak sampai dua gol ke gawang Barcelona. Apalagi dalam laga prestisius penuh gengsi dan sejarah sekelas El Classico.

Proses dua gol Bellingham ke gawang tuan rumah Barcelona pun spektakuler. Gol pertama pada menit ke-68 misalnya. Bellingham menerima umpan yang kemudian dikontrolnya dengan sangat baik sebelum melepaskan tembakan keras jarak jauh yang meluncur deras ke gawang Barcelona. Ia menunjukkan skill olah bola di atas rata-rata. Skillnya kemudian disertai ketenangan diri. Terakhir, Bellingham sangat fokus pada bola dan tujuan pertandingan. Artinya, Bellingham jenius dalam menempatkan diri dan merencanakan usahanya mencetak gol dengan sangat baik.

Kilau berlian Bellingham seolah menutup pandangan para pemain Barcelona untuk terciptanya gol kedua pada menit ke-92. Pergerakannya di dalam kotak penalti lawan sangat indah. Kecepatan, timing dan eksekusi bolanya menyambut umpan kompatriotnya meruntuhkan tembok pasukan Xavi Hernandez. Adapun tuan rumah Barcelona sebenarnya sempat unggul terlebih dulu di awal babak pertama, yakni lewat gol Ilkay Gundogan pada menit ke-6.

Kontribusi dua gol indahnya di laga El Classico tidak hanya menobatkannya sebagai man of the match. Kemenangan atas Barcelona menjadi sejarah bagi Vinicius Jr yang telah mencetak 150 kemenangan bersama El Real. Kemudian secara khusus juga menjadi sejarah buat sang manajer, Carlo Ancelotti yang merayakan 250 pertandingannya bersama Madrid dan Luca Modric pada angka 500 laga.

Apa yang telah dilakukan Jude Bellingham sejauh ini di Real Madrid adalah sebuah usaha pembuktian diri bahwa ia tidak salah pilih bergabung ke Santiago Bernabeu. Kebintangannya yang telah ia retak bersama klub Bundesliga, Borussia Dortmund mulai terlengkapi secara berharap di Real Madrid.

Selebrasi gol Bellingham ke gawang Barcelona. Sumber: @realmadrid
Selebrasi gol Bellingham ke gawang Barcelona. Sumber: @realmadrid

Kemampuan adaptasi Bellingham dengan klub raksasa dan tersukses di Liga Champions Eropa tersebut juga patut diacungi jempol. Ini adalah sebuah proses dari Bellingham untuk mengasah berlian pada dirinya. Tekanan di kamar ganti dan lokasi latihan mampu dilewati Bellingham sejauh ini dengan sangat mulus. Meskipun, sesekali terlihat dari bench Real Madrid sendiri bahwa di sana ada persaingan ketat antar sesama pemain. Contoh sederhana ketika Bellingham mencetak gol kemenangan ke gawang Barcelona, Toni Kroos terlihat sangat tidak senang. Tak ada reaksinya sama sekali terhadap gol Bellingham. Padahal rekan-rekan setimnya bersorak dari bench merayakan gol Bellingham. 

Kondisi adanya persaingan lumrah terjadi di semua klub sepakbola. Siapapun akan berusaha tampil baik agar menjadi pilihan utama pelatih. Namun, kedewasaan dan sikap profesional Bellingham membawa dampak positif bagi dirinya dalam membangun karir. Sikap seperti ini layak dicontoh oleh pemain muda berbakat lainnya. 

Jude Bellingham telah menjelma menjadi berlian yang sesungguhnya. Kilaunya tak redup diantara kilau bintang-bintang lapangan hijau di Real Madrid. Kini klub dan fans pun menuai  kebaikan dari berlian Bellingham yang terasah dengan  baik. Semoga ia tak terbuai dengan gemerlap kehidupan hedonis para bintang lapangan hijau. Kesederhanaannya adalah wujud tempaan menjadi berlian lapangan hijau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun