Kesehatan adalah kondisi yang diharapkan oleh setiap orang tetap stabil di dalam dirinya. Kesehatan tidak hanya terpelihara karena usaha pribadi. Pelayanan kesehatan juga sangat dibutuhkan oleh seseorang melalui tindakan medis, pengobatan dan perawatan.Â
Kebutuhan masyarakat akan kesehatan semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Secara khusus kebutuhan akan layanan kesehatan dari rumah sakit. Jika selama ini rumah sakit yang memiliki layanan maksimal hanya ada di kota-kota besar, maka di daerah kabupaten dan kota juga sudah mulai berbenah.Â
Geliat pembangunan rumah sakit di daerah menyasar rumah sakit pemerintah (RSUD) dan rumah sakit yang dikelola oleh swasta. Seperti menjalankan sebuah bisnis layanan, rumah sakit yang dikelola pemerintah secara tidak langsung mendapatkan tantangan dari kehadiran rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta. Boleh dikatakan bahwa baik RS pemerintah maupun swasta sama-sama berlomba menampilkan diri agar menarik minat masyarakat untuk datang.
Di Kabupaten Tana Toraja, rumah sakit swasta saat ini cenderung mengalami perkembangan pesat jika dibandingkan dengan RSUD. Tumbuhnya rumah sakit swasta tidak terlepas dari tingginya permintaan layanan kesehatan dari masyarakat. Di sisi lain RSUD Lakipadada yang berada di bawah naungan oleh Pemda Tana Toraja sudah tidak mampu melayani kebutuhan pasien. Tantangan utama RSUD adalah kurangnya ruang perawatan, sementara animo kebutuhan pasien selalu meningkat.
RSUD Lakipadada adalah RS rujukan dari beberapa kabupaten di sekitarnya, yakni kabupaten Enrekang, Toraja Utara, Luwu, Kota Palopo bahkan kabupaten Mamasa di provinsi Sulawesi Barat. Sehingga pasien yang datang di Tana Toraja memang banyak. Ketidaksanggupan RSUD merespon kebutuhan pelayanan pada akhirnya mendorong warga untuk mengalihkan tujuan ke RS swasta.
Kehadiran rumah sakit swasta seperti Rumah Sakit Fatima dan Rumah Sakit Sinar Kasih kini menjadi opsi bagi warga untuk mendapatkan layanan kesehatan. RS Fatima telah lama eksis sebagai pelopor RS swasta di Tana Toraja bersama RS Elim di Rantepao, Toraja Utara. Kedua RS swasta lawas, saat ini sedang membenahi diri.Â
Pemugaran dan renovasi besar-besaran kini mulai dilakukan RS swasta. Terutama pada kebutuhan kamar-kamar rawat inap. Di RS Fatima, bangunan lama yang sudah berusia puluhan tahun dengan kamar sempit kini dirobohkan dan diganti dengan bangunan baru. Pengecatan kamar juga dilakukan.Â
Selain itu, pengadaan teknologi kesehatan terkini, tenaga-tenaga medis handal juga turut dibenahi. Daya tarik rumah sakit juga ditentukan oleh para petugas pos depan bagian registrasi. Keramahan para petugas dalam mendata pasien sangat mendukung meningkatnya minat pasien untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan di rumah sakit.Â
Tak luput dari perhatian juga adalah perluasan lahan parkir. Meskipun RS Fatima tergolong memiliki lokasi yang terbatas, lahan parkir juga dipoles. Ada penambahan parkiran di sepanjang lorong masuk rumah sakit hingga ke bagian belakang di sekitar kamar pemulasaran jenazah.Â
Penertiban kunjungan pasien juga diperketat. Hanya pada jam tertentu dalam sehari keluarga pasien diizinkan bertamu. Selanjutnya, anak-anak tidak diizinkan masuk sebagai penjenguuk di RS ini. Penjaga pasien pun maksimal dia orang dan menggunakan kartu jaga.Â