Saya meneliti kembali struk belanjaan. Ada tulisan yang saya cari, yakni tulisan yang memuat barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi. Saya juga mencari informasi tentang barang yang tertinggal di toko sepenuhnya tanggung jawab nasabah. Beruntung, kedua informasi tadi tidak ada di struk belanja Alfamidi.Â
Setelah berpikir sejenak, saya memutuskan kembali ke Alfamidi tempat kami berbelanja. Struk belanja juga ikut saya bawa untuk memastikan apakah saya memang yang keliru menaruh barang atau terjatuh sewaktu naik mobil di parkiran toko. Oya, jarak Alfamidi dengan rumah lumayan jauh, sekitar 3 km. Untuk mempercepat laju perjalanan, saya mengendarai motor.
Luar biasanya, setelah saya tiba di sana, baru saja saya buka helm di pintu Alfamidi, pemuda tampan murah senyum di meja kasir langsung menyapa, "Pak Yulius, ya. Mohon maaf tadi lupa memasukkan satu buah tissu wajah dan lupa mengembalikan member card-nya. Ini sudah saya beri label dengan nama bapak. Sekali lagi mohon maaf ya, pak."
Saya pun langsung merespon dengan kata terima kasih sambil menyalaminya. Di luar perkiraan saya, ternyata pihak Alfamidi sudah membekali para karyawan toko dengan keahlian pelayanan yang mumpuni. Wah, buktinya kasir langsung tahu ada barang yang ketinggalan. Untung ada member card yang memuat data diri dan belanja saya, sehingga kasir yang tampan tadi memiliki informasi untuk mengamankan barang yang tertinggal di toko.Â
Sekali lagi, terima kasih buat layanan Alfamidi yang luar biasa. Semoga bisa menginspirasi bisnis-bisnis lainnya terkait pelayanan prima.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H