Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kesakralan Kain Tenun Asli Simbuang

17 Oktober 2023   20:18 Diperbarui: 19 Oktober 2023   11:03 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Finarti Puang sedang menenun kain Simbuang. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Meskipun saat ini warga Simbuang sudah tidak memproduksi benang lagi dan lebih banyak membeli benang jadi di kota sebagai bahan utama penenunan, akan tetapi ada sejumlah fakta unik pada proses pembuatan kain tenun asli Simbuang. Keunikan ini sekaligus kesakralan yang dikandungnya. 

Fakta sakral pertama adalah kaum laki-laki tidak diperkenankan untuk menenun. Jadi, hanya kaum wanita yang dibolehkan untuk melakukan proses penenunan. Kaum pria hanya berhak menyiapkan peralatan untuk menenun.

Ibu Finarti Puang sedang menenun kain Simbuang. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ibu Finarti Puang sedang menenun kain Simbuang. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kedua, tidak diizinkan melakukan kegiatan ma'patama (memasukkan benang) ke dalam alat tenun ketika sedang ada keluarga yang meninggal dan jasadnya masih disimpan di atas rumah. 

Fakta ini saya dapatkan ketika melihat proses pembuatan kain tenun asli Simbuang di kampung tua Puangbembe, Lembang Puangbembe Mesakada. Adalah ibu Finarti Puang, seorang guru honorer muda di UPT SMPN Satap 2 Simbuang, yang juga penduduk asli Puangbembe yang menyampaikannya kepada saya. Ia sedang menyelesaikan kain tenun di emper rumah tongkonan (rumah adat) Toraja khas Simbuang. 

Menurutnya, kain tenun yang ia sedang buat adalah kain tenun yang sudah dimasukkan rangkaian benang-benangnya ketika neneknya dulu masih hidup. 

Oleh karena neneknya telah meninggal dan jasadnya masih disimpan di atas rumah, maka ketika benang-benang tersebut telah selesai ditenun, maka proses tenun akan dihentikan total hingga jasad selesai dikuburkan. 

Saya sempat berniat membeli satu sarung dari kain tenun asli Simbuang kepada ibu Finarti. Ibu Finarti mengambilnya dan memperlihatkannya. Warnanya merah dengan bintik dan garis orange. Namun, ibu Finarti tidak berniat menjualnya. 

Sarung khas Simbuang. Sumber: dok. pribadi.
Sarung khas Simbuang. Sumber: dok. pribadi.

Ia memberikan kode kedipan mata kepada pamannya terkait alasannya. Akhirnya saya memahami bahwa kain tenun tersebut sudah diperuntukkan untuk ritual keluarga. Atau kain tenun tersebut merupakan mas kawin saudaranya. 

Ketiga, khusus proses tenun kain di Lembang Puangbembe, jika akan dilakukan proses ma'patama, maka akan disembelih ayam tertentu sebagai ritual awal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun