Katanya, profesi guru adalah profesi yang mulia. Alasannya adalah guru adalah insan yang membentuk kepribadian seseorang menjadi manusia yang sebenarnya. Dengan kata lain, guru adalah fasilitator belajar bagi peserta didik agar ia bisa bertahan hidup di lingkungannya.Â
Profesi guru menjadi menarik karena adanya tunjangan profesi guru (TPG) atau sertifikasi guru. Ini belum termasuk jika daerah setempat juga memberikan tunjangan tambahan lainnya. Sehingga orang mulai berlomba-lomba menjadi guru. Intinya, menjadi guru itu boleh dikatakan profesi yang sejahtera.Â
Namun, berbeda jika terangkat menjadi guru di kecamatan berstatus 3T di Kabupaten Tana Toraja. Kecamatan Simbuang yang terpencil justru membawa tantangan tersendiri bagi orang yang terpilih menjadi guru PNS atau ASN PPPK. Terutama bagi guru yang bukan penduduk asli Kecamatan Simbuang. Meskipun ia orang Toraja sekalipun, namun bukan warga Simbuang, mentalnya akan teruji untuk ditempatkan di sekitar wilayah Tana Toraja bagian paling barat.Â
Rata-rata guru PNS dan ASN PPPK memiliki pergumulan berat ketika menerima surat keputusan penempatan sebagai guru di wilayah Simbuang. Khusus bagi guru PNS yang bukan warga Simbuang, biasanya ketika selesai menerima SK 100%, ia akan memilih mutasi ke wilayah kota atau ke kampungnya sendiri.Â
Khusus bagi ASN PPPK, ia tidak bisa mutasi. Meminta mutasi artinya mundur sebagai ASN PPPK. Maka terjadilah ASN PPPK yang sampai saat ini belum melapor ke sekolah tujuan.Â
Mengapa sangat berat bagi seseorang untuk menjadi guru PNS/ASN PPPK di Kecamatan Simbuang? Ada ujian mental yang membuat ciut nyali seseorang untuk bertugas di Simbuang. Terdapat dua alasan utama yang membawa ujian mental bagi guru di Simbuang.Â
Alasan pertama adalah akses menuju Kecamatan Simbuang yang ekstrim. Selain melintasi kawasan hutan, jalan yang dilalui juga rusak berat, penuh bebatuan, berupa tanjakan dan penurunan curam.
Kecamatan Simbuang populer di kenal sebagai daerah "pembuangan" bagi kalangan PNS Pemda Tana Toraja, termasuk pula bagi Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X. Biasanya ada candaan dari pejabat berwenang yang mengancam memindahkan seorang PNS jika ketahuan "tidak loyal" atau tidak disiplin.Â
Beberapa ruas jalan di Kecamatan Simbuang memang telah dirabat beton, akan tetapi akses ke sekolah di pelosoknya masih berupa jalan tanah berbatu. Musim hujan menjadi pergumulan tersendiri bagi guru di sana. Jalan rawan longsor dan jadi kubangan lumpur.Â
Alasan kedua adalah hampir seantero wilayah Kecamatan Simbuang memiliki cerita-cerita mistis dan gaib. Bukan hanya Kecamatan Simbuang, termasuk juga Kecamatan Mappak. Melewati ruas jalan menuju Simbuang saja, sudah banyak cerita mistis yang masuk ke telinga.Â
Cerita mistisnya Kecamatan Simbuang diungkapkan oleh seorang guru yang terangkat ASN PPPK. Dalam presentasinya tentang visi prakarsa perubahan sekolah dan komunitas praktisi di depan kepala sekolah dan guru-guru di satuan pendidikannya, ia jujur mengakui bahwa ia sempat berpikir dua kali untuk datang di Simbuang.
Ia sedikit terganggu oleh informasi bahwa di Lembang Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang, terkenal dengan racun yang sering mencelakai para pendatang. Ia mengatakan bahwa di sekitar sekolahnya banyak "poison". Sudah banyak kasus yang ia dengar bahwa orang-orang muntah darah atau sakit berkepanjangan jika sudah minum air yang diberikan oleh warga kampung di sana.Â
Entah mitos atau fakta, sampai saat ini warga dan orang yang pernah berkunjung ke Kecamatan Simbuang, khususnya Lembang Puangbembe Mesakada selalu memperingatkan untuk tidak sembarangan minum air di sana. Disarankan untuk membawa air minum sendiri.Â
Di samping itu, tempat untuk tinggal pun beraroma mistis atau ada penunggunya. Informasi mistis inilah yang membuat nyali orang untuk bertugas atau bertahan lama di SimbuangSimbuang menjadi ciut.
Ada ujian mental. Pernah seorang guru berkata bahwa ia tidak pernah menginal di sekitar sekolahnya karena rumah yang ia huni ada hantunya. Seringkali ia ketindisan dan susah bernafas saat tidur. Kondisi-kondisi inilah yang mbuat jiwa para guru pendatang tidak tenteram.Â
Secara pribadi, saya tidak terganggu dengan informasi-informasi tersebut. Bagi saya ekstrim yang Simbuang memiliki keunikan tersendiri. Sementara kemistisan wilayahnya adalah karena adanya sebuah penerapan kearifan lokal yang masih terjadi dan terpelihara di sana. Budaya dan tradisi animisme yang masih kuat turut mempengaruhi cerita-cerita mistis yang ada.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H