Berbicara tentang Toraja, pasti langsung teringat akan pariwisata budaya, kearifal lokal dan keindahan alam. Orang Toraja sebenarnya bukan satu etnis saja. Secara umum dikatakan suku Toraja atau orang Toraja, akan tetapi di sana terdapat beragam sub-etnis dari suku Toraja. Meskipun ritus adat sama, akan tetapi setiap kampung dengan sub-etnisnya memiliki dialek dan logat bahasa yang berbeda-beda.Â
Suku Toraja di bagian Toraja Utara memiliki perbedaan bahasa yang sedikit kontras, demikian pula dengan Toraja bagian Barat. Di Toraja Utara ada sub-etnis Sa'dan, Pangala', Bori', Tondon, Nanggala, Bokin, Buntao, dan Sesean.Â
Di Tana Toraja terdapat Sangalla', Makale, Rembon, Bittuang, Masanda, Mengkendek, Bonggakaradeng-Rano, Simbuang-Mappak, Saluputti, Palesan, Malimbong Balepe', Gandangbatu dan Sillanan.Â
Setiap sub-etnis ada yang gaya bahasanya terdengar kasar penuh semangat dan ada pula yang lemah gemulai dan lembut. Semakin ke selatan, bahasa sangat kontras dengan bagian utara, demikian halnya dengan bagian barat. Orang Bonggakarandeng-Rano yang berbatasan dengan etnis Duri di Kabupaten Enrekang, memiliki beberapa kosakata yang sama dengan etnis Duri.Â
Khusus di Toraja paling selatan, terdapat etnis Gandangbatu dan Sillanan. Kampung Gandangbatu dan Sillanan saat ini telah menjadi satu kecamatan, yakni kecamatan Gandangbatu Sillanan setelah dimekarkan dari kecamatan Mengkendek.Â
Ciri khas utama warga Gandangbatu Sillanan dapat dikenali pada penampilan kaum wanita atau ibu-ibu (indo-indo'). Kaum ibu di Gandangbatu Sillanan biasanya ma'lullung. Ini adalah tradisi menggunakan sebuah sarung di kepala. Untuk acara adat atau acara kebesaran, sarung yang digunakan sebagai lullung berwarna putih.Â
Kembali ke bahasa sehari-hari, kedua kampung ini memiliki bahasa yang unik, memiliki kosa kata yang kontras dengan etnis Toraja lainnya. Luar biasanya lagi bahasa di sana tidak terpengaruh oleh etnis Duri sama sekali.Â
Orang Gandangbatu Sillanan mulai dikenal sebagai Tondok To Ma'naik atau kampung dengan karakteristik ma'naik. Â Sepintas naik dalam terjemahan bahasa Indonesia artinya menuju ke atas.Â
Dalam bahasa Gandangbatu Sillanan, naik artinya tidak mau. Sejak dulu, khususnya sejak tahun 1980-an, sudah populer dikenal orang Toraja lainnya beberapa istilah lazim khas warga Gandangbatu Sillanan.Â
Jika ditemukan sekelompok orang entah itu pelajar atau warga biasa di kota dan menggunakan istilah seperti manaikna'/ naikna' aku (saya/aku tidak mau), mane (kawan/teman), e manaikna' aku mane (saya/aku tidak mau kawan), dan jolomo' (saya jalan duluan); sudah dipastikan mereka adalah orang Gandangbatu Sillanan. Alunan tutur kata orang Gandangbatu Sillanan lembut dan sangat mudah dikenali oleh sesama suku Toraja.
Keunikan bahasa Gandangbatu dan Sillanan tersaji dalam beberapa contoh uraian berikut ini yang dilengkapi dengan terjemahan ke dalam bahasa Indonesia.Â
naik = tidak mau; contoh ungkapan: manaik na' male = saya tidak mau pergi. Awalan ma-adalah penekanan dari kata aku/saya yang disamarkan, bisa juga dikatakan dengan ungkapan manaikna' aku male.Â
iko = kamu/Anda;  contoh ungkapan: iko bangmo = kamu saja. Panggilan iko dalam bahasa Gandangbatu Sillanan dianggap tidak sopan jika diutarakan kepada orang yang lebih dewasa, akan tetapi di sub-etnis Toraja bagian Barat, iko adalah sapaan hormat.Â
jolo = duluan; contoh ungkapan: jolo mo' aku = saya jalan duluan.
jolo'Â = tunggu sebentar; contoh ungkapan:Â jolo' mane = tunggu sebentar kawan.
dau/doppa/dappa = sebentar; contoh ungkapan: dappa kumale = nanti saya pergi
mane = teman/kawan; contoh ungkapan: male umbako mane? = mau ke mana kawan?
mane' = baru saja; contoh ungkapan: mane' millik na'= saya baru saja bangun
Jika bahasa Inggris yang memiliki kata-kata dalam tingkat perbandingan (degree of comparison) maka bahasa Gandangbatu Sillanan juga memiliki tingkat  perbandingan.
Tingkat Biasa      Tingkat Lebih      Tingkat Paling
mammi'            makmik             mamming
enak                lebih enak          sanagt enak/enak sekali
maido              mai'dok              maindong
hijau                lebih hijau          sangat hijau/hijau sekali
malea               male'lak             malellang
merah              lebih merah         sangat merah/merah sekali
mabolong          mabo'lok            mabollong
hitam               lebih hitam         sangat hitam
kenawa             kena'wak            kenawwang
baik hati            lebih baik hati       sangat baik hati/baik sekali
manarang          mana'rak           manarrang
pintar              lebih pintar         sangat pintar
baga             ba'gak                banggang
bodoh           lebih bodoh          sangat bodoh
melo               me'lok               mellong
bagus              lebih bagus          sangat bagus
kadake             kada'kek            kadangkeng
jelek               lebih jelek          sangat jelek
kadotti'             kado'tik             kadottik/kadonting
pendek             lebih pendek        sangat pendekÂ
kalando          kala'dok             kalandong
panjang          lebih panjang        sangat panjang
malompo           malo'pok           maloppok
gemuk              lebih gemuk        sangat gemuk
matanik            mata'nik            matanning/macanning
manis              lebih manis        sangat manis
mapai'             mapassik           mapancing
pahit               lebih pahit          sangat pahit
magolla            mago'lak           magollang
pakai gula         agak banyak gula   sangat banyak gula
kassik             ka'sik               makancing
kikir               agak kikir           sangat kikir
marengko         marekkok           marengkong
kering             lebih kering         sangat kering
mareko            marekkok          marengkong
ribut              lebih ribut          sangat ribut
maissi            mai'sik              maincing/maissing
berisi             lebih berisi          sangat berisi
kapoa             kapo'gak           kaponggang
besar             lebih besar         sangat besar
mabusa           mabu'sak           mabuncang/mabussang
putih             lebih putih         sangat putih
kalua'            kalu'gak             kalunggang
luas              lebih luas            sangat luas
makalisik        makali'sik          makalincing
geli              lebih geli           sangat geli
Contoh ungkapan:Â
kadangkeng liu tinde pea artinya anak itu sangat jelek.
makalisikki' tiroi tu petawammu artinya geli melihat tawamu.
Dari semua sub etnis suku Toraja, hanya bahasa Gandangbatu Sillanan yang memiliki tingkatan penggunaan kata sifat seperti degree of comparison dalam bahasa Inggris.Â
Adapun beberapa perbedaan kontras antara bahasa Gandangbatu Sillanan dengan bahasa sub etnis Toraja lainnya. Bahasa Gandangbatu Sillanan dominan pengucapan huruf j, seperti beberapa contoh berikut ini dengan urutan bahasa Gandangbatu Sillanan -Makale/Sangalla' -Tondon (Toraja Utara) dan Bahasa Indonesia
naik  - noka' - moka - tidak mau
dau/doppa/dappa  -  dako'  - dako' - nanti
melontin/melolin - tobang -tobang -jatuh
innango -tumangi' -tumangi' -menangis
jao - do  - do - di atas
jiong-diong -diong-di bawah
jaja- da -daya-di sana
menjio' - mendio'-mendio'-mandi
kanjilo' - kandilo' - kandillo' - ikan terbang
marengko - marangke - marangke - kering
maluo - marandang - marandang - basah
tittai - kattai - kattai -Â buang air besar
tittene - kattene - kattene -Â buang air kecil
maroja - maroya - maroya - mengantuk
mambaja - mambaya - mambaya -Â membersihkan kebun
jaka' - daka' - daka' - cari
jonga - donga - donga - rusa
nyarang - narang -narang -Â kuda
doa' kaju - dua' kayu - battae' -Â ubi kayu
Jika berbicara tentang bahasa dari sub etnis di Toraja tidak akan ada titik temu. Sehingga orang Toraja ketika mengadakan rapat terkait penggunaan bahasa, misalnya dalam pemakaian bahasa Toraja yang benar di buku Muatan Lokal, akan selalu muncuk istilah "sepakat dalam ketidaksepakatan". Mengapa demikian? Karena sangat luas dan uniknya bahasa-bahasa lokal yang ada di Toraja, salah satunya bahasa di Gandangbatu Sillanan. Namun, untuk konteks penggunaan bahasa Toraja pada buku-buku resmi dan Alkitab Bahasa Toraja, kosa kata yang dominan digunakan adalah bahasa Toraja Tallu Lembangna (Mengkendek, Sangalla', Makale) dan Toraja Utara.
Demikianlah beberapa keunikan bahasa orang Gandangbatu Sillanan. Selamat belajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI