Nasu Cemba pada umumnya dimasak seperti mengolah sup daging. Bumbu rahasia warga Massenrenpulu adalah daun cemba ditambah rempah-rempah rahasia lainnya. Daging direbus bersama rempah-rempah tersebut. Setelah daging sudah empuk, ditambahkan daun cemba.
Nasu Cemba kembali saya nikmati di SMAN 11 Enrekang sebagai sajian utama di sesi makan siang IHT Implementasi Kurikulum Merdeka hari kedua.
Istimewanya lagi, nasu cemba diolah dan dimasak langsung di sekolah. Ketika dihidangkan di atas meja, hasrat untuk segera menikmati segar dan gurihnya kuah nasu cemba yang masih mengepul asapnya sangat menggoda selera.Â
Ketika saya menulis artikel ini, di hadapan saya sedang tersaji nasu cemba dari daging kerbau. Kampung saya yang berada di perbatasan Enrekang-Tana Toraja sedang ada persiapan pesta perkawinan esok hari.
Meskipun yang mengadakan hajatan beragama Kristen, namun toleransi yang masih kuat terbangun di kampung memberikan kesempatan kepada saudara-saudara Muslim untuk mengolah sajian acara esok hari.
Maka nasu cemba pun tersaji kepada tamu yang datang malam ini dan saya salah satunya yang menikmati kuah dan daging original nasu cemba. Kali ini saya menikmati nasu cemba asli tanpa perasan jeruk nipis dan cabe tumbuk. Rasanya segar dan gurih. Sukses meneteskan keringat.Â
Oya, meskipun nasu cemba ini sangat nikmat, sangat disarankan pula untuk makan nasu cemba secukupnya saja. Hindari makan berlebihan, terutama penderita tekanan darah tinggi atau pernah terkena asam urat.Â