Jika karena alasan mistis, pasti mereka juga sudah lama kembali. Persoalan gaib dan mistis, menurut saya pasti ada di semua daerah, apalagi kalau di kampung-kampung. Namun, cara menghormati dan menghargai kearifan lokal warga setempat wajib dijunjung tinggi pula sehingga kehidupan sosial budaya dan agama bisa berkolaborasi membawa keselarasan jiwa yang bermuara pada kesejahteraan bathin.Â
Namun, tentramnya hidup, tenangnya bathin kembali ke persoalan iman, keyakinan dan bagaimana memperlakukan serta menghargai kearifan lokal setempat.
Melihat rutininitas dan aktifitas dari para ibu guru muda di waktu subuh, saya menyimpulkan bahwa mereka telah menikmati suasana hidup selama berada di Puangbembe Mesakada.Â
Mereka kreatif selama di sana, yakni dengan membuat kue untuk dijajakan di sekitar sekolah-sekolah terdekat. Selain itu, mereka juga katanya sesekali belajar membuat kain tenun Simbuang.Â
Kegiatan-kegiatan inilah yang membuat mereka betah dan bahkan melanjutkan pengabdian mereka sebagai guru honorer di UPT SMAN 13 Tana Toraja.Â
Sekiranya bertanya soal besaran gaji, sudah bisa dipastikan honor yang mereka terima terbatas. Dengan jumlah siswa hanya beberapa puluh saja untuk semua tingkatan kelas dan tidak ada sumber dana dari orang tua siswa/komite sekolah.
Maka, mereka hanya berharap honor dari Pemprov Sulsel yang dibayar setiap tiga atau enam bulan sekali. Honor ini pun hanya dieruntukkan bagi guru/tenaga kependidikan yang telah terdaftar di dapodik sekolah.Â
Bagi saya, para guru-guru muda honorer dan guru PPPK seperti pak Kristian yang masih setia melayani pendidikan di wilayah Kecamatan Simbuang ini adalah guru yang luar biasa.Â
Tidak banyak menuntut hak tapi memaksimalkan kewajiban mencerdaskan anak-anak bangsa. Bersedia menjalankan setiap peran yang diberikan olek kepala sekolah mereka, baik sebagai operator dapodik maupunhanya sebagai guru mata pelajaran.Â
Ekstrimya akses jalan bersama bumbu-bumbu cerita mistis perjalanan dan lokasi ternyata tak membuat para pahlawan tanpa tanda jasa ini menyerah untuk membangun negara lewat pendidikan dari wilayah 3T.Â