Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Catatan Laga Perdana Chelsea di Premier League Musim 2023/2024

14 Agustus 2023   09:32 Diperbarui: 15 Agustus 2023   14:03 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga Chelsea vs Liverpool yang digelar di Stadion Stamford Bridge, London, pada Minggu (13/8/2023) malam WIB tersebut berakhir tanpa pemenang.(AFP/HENRY NICHOLLS via Kompas.com)

Chelsea mengawali musim kompetisi Liga Primer Inggris musim 2023/2024 dengan kurang mulus. Menjamu Liverpool di kandang sendiri, Stamford Bridge, London, pada laga bertajuk Big Match Super Sunday, The Blues ditahan imbang The reds dengan skor 1-1. 

Liverpool unggul terlebih dulu lewat sontekan mematikan Luis Diaz pada menit ke-18. Diaz memaksimalkan umpan matang dari Mohamed Salah. Juru gedor Liverpool asal Mesir ini bahkan sempat membawa timnya unggul 0-2, akan tetapi golnya dianulir setelah peninjauan VAR terbukti offside. 

Chelsea kemudian menyamakan kedudukan lewat sepakan bek Axel Disasi pada menit ke-37. Bek anyar Chelsea ini mencetak gol setelah memaksimalkan sodoran Ben Chilwell di depan gawang Liverpool. 

Chilwell juga melakukan hal yang sama dengan Salah. Chilwell sukses menceploskan bola ke gawang Alisson Becker, tapi dibatalkan setelah tinjauan VAR karena offside. Skor 1-1 tidak berubah hingga pertandingan selesai. Dengan hasil imbang tersebut, Chelsea dan Liverpool menempati posisi 10 dan 11 di klasemen sementara pekan pertama Liga Primer Inggris. 

Musim 2023/2024 adalah era baru Chelsea. Dimulai dengan nahkoda yang kini diemban oleh eks pelatih Tottenham Hotspurs dan PSG, Mauricio Pochettino. Manajer berpaspor Argentina yang telah lama mengenali kompetisi di tanah Raja Charles III didapuk sebagai sosok yang diharapkan mampu mengembalikan prestasi Chelsea yang hancur lebur musim lalu. 

Bek Chelsea, Thiago Silva (6) pada laga melawan Liverpool. Sumber: @tsilva3
Bek Chelsea, Thiago Silva (6) pada laga melawan Liverpool. Sumber: @tsilva3

Melihat statistik pertandingan melawan Liverpool, Pochettino memberikan sedikit angin segar bagi Chelsea. Penguasaan bola hingga 65% berbanding 35% milik Liverpool menandakan bahwa Pochettino mampu mengatur permainan Chelsea. Pun demikian dengan komposisi penciptaan peluang. Reece James dkk mampu melesatkan 10 tembakan di mana 4 mengarah tepat ke gawang lawan. 

Dari sisi pemilihan pemain sebagai starter, Pochettino terbilang berani melakukan percobaan. Mengusung skema 3-4-2-1, di posisi penjaga gawang, kepercayaan langsung diberikan kepada kiper anyar Robert Sanchez. 

Ia adalah kiper timnas Spanyol yang musim lalu membela tim kuda hitam Brighton and Hove Albion. Di barisan belakang, Pochettino juga menurunkan bek rekrutan baru, Levi Colwill. 

Bek muda berusia 20 tahun ini langsung berjibaku bersama bek muda anyar lainnya asal Prancis, Axel Disasi untuk menemani palang pintu senior timnas Brasil, Thiago Silva.

Sementara di lini tengah, Pochettino menurunkan empat pemain yang telah bersama musim lalu, Reece James, Enzo Fernandez, Connor Gallagher, dan Ben Chilwell. 

Duet gelandang serang ditempati oleh duo gelandang berkebangsaan Inggris yang juga bisa berposisi sebagai striker, yakni Raheem Sterling dan Carney Chukwuemeka. Mereka menopang striker tunggal Nicolas Jackson. Ketiganya adalah perpaduan pemain lama dan baru. 

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino. Sumber: CFC Pics / @Mohxmmad
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino. Sumber: CFC Pics / @Mohxmmad

Pekan perdana melawan Liverpool boleh dikatakan eksperimen Pochettino menurunkan pemain-pemain muda yang tidak berlabel bintang. Kecuali pemain cadangan Mykhailo Mudryk yang masuk menggantikan Raheem Sterling. 

Tiga pemain cadangan muda juga diberi kesempatan oleh Pochettino. Mereka adalah gelandang Lesley Ugochukwu yang menggantikan Ben Chilwell, pemain bertahan Malo Gusto yang menggantikan Reece James dan bek Ian Maatsen yang menggantikan Carney Chukwuemeka. 

Perpaduan pemain muda di lini belakang sebenarnya belum padu. Beberapa kali Salah cs mampu menerobos pertahanan Chelsea, baik dari opsi penyerangan langsung maupun percobaan dari jebakan offside. Dari sisi kecepatan, para bek muda masih terlihat kedodoran dari tekanan pemain-pemain asuhan Jurgen Klopp. 

Apresiasi khusus bagi kapten baru Chelsea, Reece James. Ia mulai bisa menjadi pemimpin di lapangan dan menyatukan pemain senior dan muda dalam satu koordinasi yang komunikatif. 

Para pecinta dan fans fanatik Chelsea mungkin tidak akan banyak berharap akan tuah pemain bintang musim ini. Namun, kepercayaan yang diberikan sang pelatih Mauricio Pochettino kepada para pemain-pemain muda tentunya menarik untuk ditunggu kejutan-kejutannya. 

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa selama menukangi Spurs, Pochettino juga banyak melahirkan pemain muda menjadi ikon klub. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun