Tim Medis adalah salah satu unsur penting pada satu kegiatan olahraga. Kehadirannya dapat memberikan dukungan kepada para atlet yang sementara bertanding. Seperti yang terjadi pada penyelenggaraan Porseni PGRI VI Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Soppeng, tanggal 24 - 28 Juli 2023. Secara khusus di cabang lomba Futsal. Wasit selaku perangkat pertandingan tidak akan langsung memulai pertandingan jika tim medis belum hadir di lapangan.Â
Keberadaan tim medis pada pertandingan babak penyisihan antara tim futsal PGRI Barru melawan PGRI Tana Toraja terbukti sangat mempengaruhi situasi pertandingan. Saya selaku manajer tim futsal PGRI Tana Toraja bersama manajer tim futsal Barru dipanggil oleh wasit utama sebelum laga dimulai. Kami diminta untuk berdiskusi dengan pemain apakah bersedia melanjutkan pertandingan ketika tim medis belum hadir di lapangan. Kami sepakat untuk bermain. Namun, tidak beberapa lama kemudian, tim medis hadir di lapangan.Â
Beberapa menit pertandingan babak pertama berlangsung, kiper tim futsal PGRI Tana Toraja meringis kesakitan sambil memegangi pahanya. Ia pun terlentang di lapangan. Tim medis masuk ke lapangan memberikan perawatan seusai menerima izin dari wasit. Penanganan diberikan dengan menyemprotkan anti rasa sakit. Komunikasi antara tim medis, pemain dan wasit terkait kondisi pasca penanganan juga penting dalam situasi demikian.Â
Ternyata, kiper Tana Toraja dengan nama punggung Awwi Nawir mengalami kambuh rasa sakit di paha efek dari benturan di pertandingan sebelumnya yang belum diberi perawatan. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh PGRI Barru dengan skor 2-0.
Beberapa menit seusai pertandingan salah satu pemain Tana Toraja mengalami kram. Ia langsung berteriak kesakitan dengan badan terbaring di lantai. Seorang rekannya langsung mengangkat kaki yang kram untuk memberikan pertolongan pertama. Beruntung ada tim medis yang siap sedia dengan segala peralatan medis dan tukang urut. Cairan anti rasa sakit disemprotkan dan kemudian diurut. Terlihat urat sang pemain tertarik ke pahanya. Sekitar 30 menit penanganan kepada pemain hingga sang pemain bisa berjalan walaupun dengan dipegang oleh dua rekannya.Â
Tim medis di lokasi pertandingan pun telah siap dengan kendaraan ambulance. Namun, pemain futsal Tana Toraja lebih memilih untuk naik mobil kontingen untuk segera dibawa ke posko induk kontingen Porseni PGRI Tana Toraja.Â
Betapa pentingnya kehadiran tim medis sehingga kondisi pemain tidak kian memburuk ketika mengalami cidera di lapangan. Apresiasi khusus buat panitia Porseni PGRI di kabupaten Soppeng buat kesigapan dalam menyediakan perangkat medis untuk mendukung kegiatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H