Membawa anak masuk kelas telah menjadi hal biasa pula. Saya tak perlu cemas anak akan mengganggu para siswa. Anak sendiri sepertinya sudah terbiasa dengan suasana kelas. Maklum anak kedua saat ini sudah sering ikut saya ke sekolah sejak usia 4 bulan hingga kini menginjak usia 22 bulan. Mungkin pula karena saking dominannya anak ikut ke sekolah sehingga ia justru lebih populer dari bapaknya di kalangan siswa.Â
Seru dan dag dig dug pula jantung saya ketika saya menidurkan anak di ruangan lab dan terdengar tangisannya yang membahana ke ruang kelas tempat mengajar. Sedikit berlari sambil membawa dot susu mengamankan tangisan anak.Â
Memandikan anak, mengganti pakaian, memasak bubur, memberi makan anak, mengganti popok, dll telah menjadi hiburan saya selama kurang lebih hampir sepuluh tahun bekerja sambil mengasuk anak. Saya menganggapnya sebagai wisata keluarga juga. Karena seringkali pula saya diminta menjadi narasumber penulisan cerita anak dan workshop, anak saya ikut meramaikan. Mobil tua yang menjadi kendaraan pun sudah berubah menjadi rumah kedua saya dan anak-anak.
Intinya, saya menikmati peran sebagai ayah yang bekerja sambil mengasuh anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H