Di menit ke-51, lemparan maut jarak jauh khas Arhan ternyata mampu merepotkan Emiliano Martinez. Lemparan Arhan disundul Baggot, tapi masih bisa ditepis Martinez. Inilah peluang terbaik Indonesia sepanjang 51 menit pertandingan.Â
Argentina mencetak gol kedua di menit ke-55. Sundulan Cristian Romero menembus gawang Ernando Ari. Indonesia 0, Argentina 2.
Indonesia kembali mencoba merespon lewat lemparan ke dalam jarak jauh Arhan. Kali ini Ridho yang memiliki peluang lewat sepakan yang masih melebar.Â
Kebobolan dua kali tak membuat pasukan Garuda kendor. Semangat bertanding tanpa kenal lelah yang baru pertama kali ditampilkan skuad Merah Putih. Menantang Argentina, sang juara dunia, telah memberikan nuansa mental bertanding yang lebih dewasa bagi anak didik Shin Tae-Yong. Bahkan Asnawi dkk mulai mencoba bermain terbuka. Martinez pun dibuat tak sesantai di babak pertama.Â
Masuknya Witan Sulaiman turut pula menambah daya serang timnas Indonesia. Penampilan terbaik di babak kedua dilakukan oleh Asnawi, Arhan dan Marselino. Bahkan Marselino mampu menampilkan olah bola menawan mengelabui Alejandro Garnacho dan melakukan nut meg kepada Paredes.Â
Asnawi sangat dewasa menjadi kapten. Ia bertanggungjawab penuh di pertahanan. Garnacho pun dibuatnya tak berkutik. Kondisi serupa ditunjukkan pula oleh punggawa timnas Indonesia lainnya. Mereka menunjukkan tanggung jawab atas pertandinga. Tak ada protes antar sesama pemain. Tapi saling memberikan dukungan satu sama lain.Â
Tidak ada tambahan gol di waktu 5 menit injury time babak kedua. Skor akhir laga Indonesia 0-2 Argentina.Â
Bagi saya, timnas Indonesia luar biasa. Terima kasih untuk pelatih Shin Tae-Yong, para pemain dan suporter yang tiada henti bersorak. Secara khusus ucapan Terima kasih buat presiden Jokowi dan Ketum PSSI yang mendukung penuh pertumbuhan sepakbola tanah air.Â
Timnas senior Indonesia wajib mencoba negara-negara berperingkat 20 besar dunia kembali. Menarik untuk menunggu Brazil, Italia, Spanyol, Inggris, Prancis dan Belanda bermain di SUGBK.Â