Dunia otomotif, khususnya kendaraan roda empat kategori mobil keluarga telah mengalami perkembangan teknologi yang begitu pesat. Perhatian khusus pada perubahan tersebut adalah penggunaan per (spring) pada mobil.
Fungsi dari per mobil adalah mengurangi dan meredam getaran yang diakibatkan oleh kondisi/kontur jalan yang dilalui mobil. Jika kondisi jalan bergelombang, berbatu dan/atau tidak rata, maka getaran pada mobil akan datang. Di sinilah fungsi dari per hadir untuk mengurangi getaran tersebut dan membantu memberikan kenyamanan bagi sopir dan penumpang mobil.
Sejauh ini, terdapat dua jenis per pada mobil. Jenis yang paling banyak sekarang ini adalah coil spring (per spiral). Satunya lagi adalah jenis per daun (leaf spring). Per daun adalah per lawas yang masih digunakan oleh kendaaraan jenis truk dan beberapa mobil MPV lawas.Â
Per spiral menonjolkan kenyamanan pengguna mobil sementara per daun mengutamakan kekuatan dalam menahan beban kendaraan.
Sejak tahun 2005, Toyota Kijang telah mulai meninggalkan penggunaan per daun. Kijang Innova yang diproduksi di masa itu sudah tak mengunakan per daun lagi, dan menggantinya dengan per spiral. Di saat yang sama, Toyota merilis Avanza yang menggunakan per spiral pula. Akan tetapi, hingga kini, mobil-mobil merek Toyota Kijang model Kijang kapsul, seperti LGX, Krista dan Rangga masih banyak digunakan oleh masyarakat. Baik sebagai kendaraan umum (angkutan penumpang) maupun sebagai mobil pribadi (keluarga). Per daun masih populer pada mobil tipe mobil tersebut.
Di daerah, kijang kapsul masih menjadi primadona apalagi daerah dengan topografi dan kontur pegunungan. Kijang kapsul adalah kendaraan rakyat yang sesuai untuk mengangkut penumpang dan barang.
Oleh karena medan yang tidak mulus dan bobot muatan yang berat, tentu bepengaruh pada ketahanan dan kekuatan per mobil. Â Nah, per daun sangat cocok dengan kondisi di atas. Semakin kuat per daun yang digunakan, semakin membuat nyaman mobil dengan muatan berat.Â
Pengecekan secara rutin kondisi per daun perlu dilakukan untuk tetap menjaga kestabilan dan kenyamanan mobil saat berkendara. Jika mobil seolah miring saat dikemudikan tak ada salahnya mengecek kondisi per daun.Â
Per daun terbuat dari lempengan baja yang disusun melengket satu sama.main membentuk piramida terbalik. Usia pakai per daun rata-rata 2-3 tahun untuk satu set. Jika telah melewati usia tersebut akan mulai ada lempengan yang patah. Biasaya lempengan nomor 4 yang mengalami kepatahan. Ini disebabkan oleh telah usangnya baja dan ausnya karet di antara lempengan baja yang. Bunyi kresek-kresek di jalan bergelombang menandakan ausnya karet pada per daun. Lempengan baja yang patah menandakan tidak kuatnya lagi per daun menahan beban.
Secara umum per daun mengalami masa keausan ketika sudah mulai berkarat, susunan lempengan baja tidak rata dan terdapat bunyi gesekan dari plat baja tersebut.
Jika sudah dalam kondisi demikian, maka perlu untuk mengganti per daun. Bengkel-bengkel masih memyediakan banyak stok suku cadang per daun. Bisa diganti berdasarkan nomor lempengan per daun yang patah. Namun, disarankan, jika ada per lempengan baja yang patah sebaiknya diganti satu set. Tapi tentunya didukung dengan ketersediaan budget yang memadai. Harga satu lempengan Baja until per daun bervariasi, mulai Dari Rp 60.000.- Jika dibeli satu set, berkisar Rp 800.000.- Dengan demikian jika mengganti per daun di bagian Kiri dan kanan, maka sobat driver wajib memyiapkan dana sekitar 1.6 juta rupiah.
Harga yang agak mahal tapi cukup untuk memberikan suasana nyaman dan mendukung keselamatan berkendara.
Selain Kijang kapsul, per daun Juga masih digunakan oleh merek mobil lain seperto DAIHATSU TAFT, DAIHATSU FEROSA, SUZUKI VITARA, HARDTOP, dan beberapa jenis mobil keluaran di bawah tahun 2005.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H