Karakter sudah dimiliki oleh setiap orang. Karakter ini menggambarkan seperti apa perilaku dan kebiasaan seseorang. Baik dan buruknya perilaku, didasari oleh kualitas karakter. Perilaku, sikap, sifat dan akhlak berbaur bersama dalam karakter.
Karakter Unik
Setiap siswa pun demikian. Ia memiliki karakternya sendiri dalam menjalani proses kehidupannya sebagai pelajar. Diantara semua karakter yang dimiliki seorang siswa, tentunya ada karakter yang unik. Karakter ini seringkali tidak nampak dalam kehidupan sehari-hari.
Jika cara yang digunakan kurang kreatif, karakter unik ini sulit pula ditemukan. Untuk mengetahui karakter unik siswa, maka diperlukan pula cara, momentum, dan metode untuk menggalinya.
Salah satu cara yang bisa digunakan guru untuk mengidentifikasi karakter unik siswa adalah dengan melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas. Mengapa ini penting? Siswa kadangkala sudah merasa jenuh dengan selalu berhadapan dengan lingkungan belajarnya yang monoton. Hanya ruang kelas bersekat tembok dengan bumbu halaman sekolah dan guru-guru.
Kondisi yang demikian bisa saja ikut mempengaruhi karakter siswa. Karakternya pun ikut monoton. Sehingga perlu dirayu dengan momentum unik agar karakternya menampakkan diri.
Bukan hanya siswa reguler, siswa dengan jabatan khusus di sekolah yakni sebagai pengurus OSIS, perlu ditelisik karakter uniknya. Mereka adalah pemimpin untuk rekan-rekannya sesama siswa di sekolah. Karakter mereka sebagai pemimpin kadangkala tak ketahuan hingga mereka purnabakti sebagai pengurus OSIS.
Hari ini, saya bersama dengan beberapa orang guru pembina OSIS mengajak puluhan siswa untuk mengikuti kegiatan di luar kelas. Nama kegiatan "Penguatan Karakter Pengurus OSIS Purnabakti". Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun dan memperkuat karakter siswa.Â
Lokasi yang kami pilih adalah objek wisata alam Hutan Pinus Buntudatu, Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Rekan pembina OSIS memandu metode merayu karakter unik siswa. Pertama lewat semedi beberapa menit, kemudian siswa diminta menyampaikan karakter uniknya secara bergantian. Ada yang mudah menangis, humoris, keras, anak mama, tegas, jujur, mudah marah, dll.
Ternyata, sikap-sikap ini tak nampak selama ini di sekolah. Bahkan ada rekan guru yang mengatakan, "o begitukah?".
#Bersambung
