Menjelang akhir pekan pertama bulan Maret, Seri A Liga Italia menyuguhkan laga pembuka pekan ke-25. Tak tanggung-tanggung, laga ini mempertemukan dua raksasa Italia. Kedua tim juga adalah penghuni papan atas klasemen. Ya, Napoli menjamu Lazio di Stadion Diego Armando Maradona.
Sekiranya Napoli memenangkan laga, maka pasukan Luciano Spalletti akan unggul jauh 20 poin dengan para pesaingnya. Ini berarti peluang scudetto makin terasa aman untuk mereka rengkuh.Â
Laga ini bukanlah laga biasa. Secara khusus bagi pelatih Lazio, Maurizio Sarri. Ia adalah pelatih yang pernah menangani Napoli selama beberapa tahun sebelum pindah ke Chelsea, Juventus dan Lazio. Di tangan Sarri lah, Napoli menjelma menjadi salah satu tim yang disegani dan selalu menjadi pesaing Juventus dalam berburu scudetto ketika Juventus merajai Seri A selama 9 tahun.
Tentu berat hati pula bagi Sarri melawan mantan klub dan para suporter yang masih menghargainya.Â
Mungkin karena para pemain Napoli bersama para suporter masih sangat menyayangi Maurizio Sarri, permainan I Partenopei seolah tak berkembang sama sekali di babak pertama.Â
Bola lebih banyak bergulir di tengah lapangan. Hampir tak ada serangan mematikan Napoli ke gawang Lazio. Trio striker Lozano, Osimhen dan Kvaradona benar-benar tumpul. Tak ada kombinasi ketiganya yang mengancam Lazio.
Sarri pun sepertinya sangat memahami tipikal permainan manta anak asuhnya tersebut. Para pemain Lazio disiplin menjaga para pemain Napoli. Jika selama beberapa pertandingan terakhir, Napoli sukses mencetak banyak peluang tembakan mengarah ke gawang lawan, kali ini serasa tumpul betul. Hanay dua yang bisa mengancam gawang Lazio sepanjang laga.Â
Napoli memang menguasai laga, akan tetapi tim tamu Lazio yang akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-67. Pemain pindahan dari Inter Milan, Matia Vecino mencetak gol untuk membawa elang ibu kota mengungguli tuan rumah.Â
Usai tertinggal, Luciano Spalletti merespon dengan memasukkan lima pemain bertipe menyerang, Matteo Politano, Elif Elmas, Giovanni Simeone, Tanguy Ndombele dan Karim Zedadka.Â
Akan tetapi pergantian ini serasa tak efektif. Serangan-serangan Napoli tumpul. Ketajaman duet Victor Osimhen dan Kvaradona selama beberapa pekan terakhir benar-benar dimatikan oleh para punggawa Lazio. Skor 0-1 untuk tamu tak berubah hingga pertandingan selesai.
Hasil ini tak mempengaruhi posisi Napoli sebagai pemuncak klasemen. Giovanni Di Lorenzo dkk belum tergoyahkan dengan koleksi 65. Adapun Lazio kini merangsek di belakang Napoli, posisi kedua klasemen mengoleksi 48 poin.Â
Selamat buat Maurizio Sarri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H