Jumat, 10 Februari 2023, saya diberi kesempatan untuk menyampaikan materi di kegiatan Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui grup WhatsApp dan sudah memasuki gelombang ke-28. Oleh karenanya nama grup menulisnya adalah KBMN PGRI 28.
Acara semalam dikomandoi oleh bapak guru blogger Indonesia, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. yang akrab disapa Omjay. Selain motivator menulis, beliau juga adalah founder dari kegiatan ini. Setelah Omjay mencolek peserta di grup, acara dilanjutkan dan dikoordinir oleh moderator keren, ibu Arofiah Afifi, S.Pd.Â
Seperti biasa kelas dibagi 4 Sesi pelatihan semalam. Sesi  pembukaan  dari moderator, sesi paparan materi, sesi tanya jawab, dan terakhir sesi penutup.
Kata ibu Arofiah dalam mengawali kegiatan:
Langkah menyusun buku secara sistematis adalah hal yang berkaitan dengan  niat mulia kita yang ingin  menerbitkan buku.
Sebelum membahas tentang langkah menyusun buku. Apa sih pentingnya kita menulis buku ? Sedikit manfaat menulis buku yakni sebagai salah satu sarana untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah selesai dibuat. Artinya kita pantas menghargai diri kita sendiri. Sebagai personal branding, sehingga memberi motivasi diri untuk lebih berkarya. Juga memberi manfaat kepada orang banyak.
Sebelumnya Omjay ngepost satu foto kami berdua waktu bertemu di Hotel Millenium Jakarta. Omjay jauh-jauh datang dari Bekasi dan meresmikan pertemuan tatap muka perdana kami. Kami saling tukar cerita dan diakhiri dengan tukar kado. Saya berikan sebungkus kopi Toraja buat Omjay dan saya menerima dua paket kripik. Eh..ternyata kripiknya renyah dan sangat digandrungi anak saya. Terima kasih Omjay.
Adapun materi yang saya sampaikan adalah berdasarkan apa yang saya alami selama menjalani proses menulis buku. Berikut ringkasan materi semalam.
Saya juga adalah salah satu alumni dari program ini, tepatnya di bulan Maret-April tahun 2020 saya tergabung di Gelombang 9. Menulis adalah sesuatu yang unik ketika baru dimulai apalagi kalau belum terbiasa. Nah, sama seperti saya dulu, saya masih bingung mau melakukan apa saat itu.
Ternyata menulis adalah sesuatu yang membuat ketagihan layaknya kripik singkong yang diberikan Omjay ke saya tempo hari. Jika senantiasa dikunyah akan selalu dirindukan pula. Demikian halnya dengan menulis.