Mohon tunggu...
Owen Putra
Owen Putra Mohon Tunggu... -

MENGUNDANG, ATAU UNTUK PEMESANAN BUKU. SILAHKAN KONTAK: 083875026382 \r\nPIN BB: 5AFFAD95\r\nWA: 085263069559

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Buku Kompasianer Dibedah di Gedung MPR RI

19 Juli 2014   16:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurutnya, diterbitkannya buku karya Owen Putra itu, menjadi penting untuk mengingatkan seluruh umat Islam di tanah air, khususnya yang berkutat dengan dunia politik yang tak lepas dari panggung sandiwara.

“Tema yang diangkat di buku ini dipandang tepat dan aktual mengingat saat ini kita tengah berada di bulan suci ramadhan, bulan penuh rahmat dan ampunan, serta sedang menentukan arah perjalanan bangsa ini ke depannya, yakni estafet kepemimpinan negara yang justru semakin memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita di hadapan Allah SWT, demi menjadi manusia yang lebih baik, dan juga bermanfaat bagi sesama, serta nusa dan bangsa,” imbuhnya.

Dari buku setebal 292 halaman ini, Melani akui sependapat dengan pandangan sang penulis, bahwa ibadah puasa ramadhan tidak seharusnya ditafsirkan sebagai ajang pengungkungan atau pembatasan aktivitas dan produktivitas seseorang semata, ataupun juga sekedar mengidentikkan ibadah puasa dengan menahan lapar dan haus.

“Lebih dari itu, puasa seharusnya diinterpretasikan sebagai ujian untuk melatih manajemen keinginan dari seorang individu, antara seorang hamba dengan Allah SWT yang dibarengi dengan penyucian hati dan jiwa,” tuturnya.

Esensi dan makna ibadah puasa, lanjut Melani, seharusnya menjadi acuan dalam menjalankan dan meningkatkan kualitas hidup bangsa.
“Sudah sepatutnya, dengan berpuasa, kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu dipenuhi dengan nuansa semangat kedamaian, kebersamaan, serta persaudaraan, sehingga dapat membawa berkah dan kebaikan bersama bagi bangsa ini demi menuju cita-cita dan tujuan nasional kita yang tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya menambahkan.

Sementara itu,  dalam sambutannya, , Owen Putra menerangkan bahwa ibadah puasa adalah ibadah yang cukup misterius dan rahasia. Karena banyak umat Islam yang mengaku berpuasa namun hanya sekadar mendapatkan lapar dan haus saja.

“Saking istimewanya ibadah yang satu ini, dapat ‘menggoda’ sebagian orang untuk menjadikannya panggung sandiwara. Mereka yang menjalankan berbagai modus operandi sehingga seo-lah-olah mencerminkan hamba yang tengah khusyuk berpuasa, padahal dengan tuntutnan hawa nafsunya, mereka tengah menggali lubang mereka sendiri. Akal sehat mereka seolah-olah terpasung oleh gelora keinginan yang tiada kuasa dibendung, sementara raganya hanya lunglai tanpa daya karena tak makan dan minum,” jelas sang penulis yang merupakan alumni dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Diketahui, buku yang bersampul hijau ini di dalamnya terdapat 20 bab pembahasan soal hikmah puasa dalam, di antaranya, berpuasa bukan bersandiwara, mengejar mahkota takwa, puasa Mengokohkan jalinan cinta, lejitan etos kerja mereka yang berpuasa, dan ‘hidangan Tuhan’ ketika berpuasa. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun