Mohon tunggu...
Ni Wayan Noviani
Ni Wayan Noviani Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha

Baru mulai belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pendidikan vs Demokrasi

4 Desember 2024   13:07 Diperbarui: 4 Desember 2024   13:30 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan memegang peran kunci dalam penguatan demokrasi di Indonesia. Sebagai negara dengan sistem demokrasi yang berkembang sejak reformasi 1998, Indonesia membutuhkan pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademik, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan kewarganegaraan yang mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial. Dalam konteks ini, pendidikan berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran politik, nilai-nilai demokrasi, dan kemampuan berpikir kritis.


Pendidikan dan demokrasi adalah dua pilar utama yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam pembangunan suatu negara. Keduanya memiliki hubungan yang erat, karena pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang sadar akan hak dan kewajiban mereka, serta mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi.

Melalui pendidikan, warga negara diajarkan untuk menghargai nilai-nilai ini dan diberikan keterampilan untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi, baik dalam pemilihan umum maupun dalam kegiatan sehari-hari yang mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi.

Demokrasi memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan politik dan sosial. Pendidikan memberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami proses-proses politik, seperti pemilihan umum, pembuatan kebijakan, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Pendidikan juga membantu menciptakan kesadaran politik yang lebih tinggi, yang memungkinkan masyarakat untuk menuntut akuntabilitas dari pemerintah dan memilih pemimpin yang dapat diandalkan. Warga negara yang terdidik memiliki kemampuan untuk mengevaluasi kebijakan yang ada dan berpartisipasi dalam diskursus publik yang sehat, sehingga demokrasi menjadi lebih kuat dan berkelanjutan.

Dengan demikian, pendidikan di Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat dengan demokrasi, yang tidak hanya membentuk pengetahuan tetapi juga karakter dan partisipasi aktif dalam kehidupan politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun