Mohon tunggu...
Ovi Sofwilwidad
Ovi Sofwilwidad Mohon Tunggu... -

Author,teacherpreneur, and Iam sporty girl who loves cocklat so much :D \r\nfind me here @ovisofwilwidad

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Jomblo Most Wanted"

4 Juni 2018   15:42 Diperbarui: 4 Juni 2018   15:58 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bro and sis, ada yang bercita-cita jadi jomblo? Saya yakin jawabannya "gak ada" karena status jomblo ada yang bilang derita, ada pun yang bilang itu anugrah. Loh, kok?

Yup, kita belajar memaknai segala sesuatu dengan posthink atau positif thingking. Banyak yang gak bisa bertahan dengan status jomblo. Karena seringkali mendapatkan predikat jomblo ngenes. Tapi lain hal dengan jomblo yang dimaknai sebuah anugrah. Mereka mensyukuri kejombloannya dengan cara yang gak biasa. Ini yang hebat dari para jomblo berkelas.

Perbedaan antara jomblo ngenes, dan jomblo berkelas adalah dalam tindakan dan pemaknaan diri. Jomblo berkelas dia akan memaknai dan menggunakan kesendiriannya dengan hal-hal yang memacu prestasi, bertemu banyak orang, dan belajar dari setiap orang yang ditemuinya. Tak sedikit dari mereka justru menjadi motivator-mativator handal baik dalam bidang bisnis, pengembangan diri, maupun dalam sosial.

Lain halnya dengan jomblo yang ngenes. Mereka selalu terpuruk pada nasib kesendiriannya. Galau yang berkepanjangan, menunggu datangnya pujaan yang tak kunjung datang melamar. Jomblo typikal ini, adalah jomblo yang kurang bersyukur dengan kejombloannya. Padahal, disaat kesendirian itu adalah saatnya membenahi diri menjadi pribadi lebih baik. Membuktikan bahwa sendirinya adalah seperti matahari yang sendiri tapi tetap bersinar dan menyinari.

Jomblo-jomblo berkelas biasanya menyibukan diri mereka dengan berbagai aktifitas salah satunya dalam bidang bisnis. Inilah mereka yang menjadi jomblo most wanted. Siapa sih yang gak kepincut sama jomblo-jomblo berkelas kaya gini. Saya saja bisa naksir #eh.

Biasanya, bisnis yang banyak dilirik oleh anak muda saat ini adalah bisnis online. Mulai dari clothing line, hingga kuliner. Karena tak dipungkiri, bahwa gadget adalah kebutuhan seperti halnya makan tiga kali sehari. Gadget juga dikatakan rumah kedua bagi generasi milenia dan juga masyarakat perkotaan.

Dunia yang serba instant menjadi daya tarik sendiri untuk mengembangkan pelbagai kemampuan. Melihat maraknya penggunaan fasilitas online dewasa ini, salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengeluarkan go 4 service yaitu pelayanan publik yang di dalamnya terdapat tombol darurat, ruang diskusi publik, market place hingga pelayanan satu atap dalam satu kali klil. 

Sangat mudah, bukan? Maka dengan ini, semakin mudahnya seorang jomblo dalam mengembangkan dirinya. Salah satunya dengan berbisnis dan menggunakan fasilitas go 4 service untuk melambungkan omset bisnisnya. Selain bisa melambungkan omzet dengan fasilitas market place untuk para pelaku UKM, go 4 service juga memudahkan para penggunannya dalam berinteraksi sesama warga Lampung.

Aplikasi yang dapat kita download melalui layanan play store atau google apps ini, juga memberikan informasi tentang layanan jadual sim keliling beserta lokasinya, layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah, tombol darurat, hingga memberikan saran dan masukan untuk gubernur Lampung.

Go 4 Service merupakan rangkaian layanan yang melengkapi penggunaan kartu sakti KJ4. Wah, kayaknya kamu yang jadi Jomblo bahagia juga bisa dapat jodoh melalui aplikasi sejuta manfaat ini hehe.

Tetap semangat, mblo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun