Ya karena sumber kehidupan, sumber mata pencaharian masyarakat di sini itu dari pariwisata. Bali sudah sangat tergantung dengan pariwisata, tidak ada pariwisata bali "mati".
Pemerintah sudah merencanakan membuka bali untuk wisatawan internasional di tiga wilayah. Ubud, Nusa Dua, dan Sanur. Tiga wilayah tersebut masuk ke dalam zona hijau, penduduk dan wisatawan yang datang harus sudah divaksin tanpa terkecuali. Terlalu berlebihan, Â gak?
Menurut saya dan mungkin banyak orang, langkah tersebut sudah tepat (karena gak mungkin menunggu lebih lama lagi, tapi terlalu terburu-buru. Bukankah lebih baik benahi dulu infrastrukturnya?.
Jalan banyak berlubang yang membuat tidak nyaman. Bekas galian PDAM yang tambalannya tidak rata (cenderung asal-asalan). Jika hujan semalaman sudah banjir. Parkir sembarangan di bahu jalan yang bikin arus lalin tersendat (macet). Belum lagi lampu penerangan yang tidak maksimal yan tentu saja bisa menjadi tempat rawan kejahatan.
Jalan raya seminyak, jalan dewi sri, kayu aya, legian, dan masih banyak lagi pusat wisata yang macet. Apakah wisatawan datang ke bali untuk menikmati kemacetan?Â
Semoga pandemi segera berakhir, dan vaksinasi tidak menjadi komoditi "bisnis" yang menjanjikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H