Pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang  dibayar,hal itulah yang menggambarkan sosok Fariz Nugraha, seorang pengusaha sekaligus pratiksi Hidroponik ini memulai karirnya dengan berkebun hidroponik.Â
Berawal dari perkarangan rumahnya, kini ia mempunyai 3 lahan hidroponik yang ia kembangkan Bersama timnya.Pria berusia 29 tahun ini, mulai menggeluti hobinya sejak duduk di bangku kuliah.Â
Alasannya sederhana ia ingin berkebun hidropinik karena melihat lahan pertanian yang kian menyusut, hal inilah yang membuat niat baik Farizz Nugraha terdorong untuk mengembangkan Teknik perkebunan hidroponik di Sukabumi, tempat kelahirannya.
Mungkin istilah "Dari Sukabumi, Oleh Sukabumi, dan Untuk Sukabumi" yang mencerminkan  sosok Fariz Nugraha, karena ia begitu peduli dengan perkembangan pertanian di tempat kelahirannya, pria yang bertempat tinggal di Cisaat, Desa Sukamantri ini mengembangkan Teknik Hidroponik karena melihat lahan pertanian yang makin terkikis dengan pembangunan industri yang makin berkembang pesat dan ini berdampak buruk bagi para petani. Selain itu juga, ia ingin membantu para petani yang kesulitan dan tidak mempunyai lahan yang luas untuk bertani.
Kini dengan adanya Teknik hidropinik yang disosialisasikan oleh Fariz kepada para petani ini, membuat hidup para petani menjadi mudah, mereka jarang mendapat kerugian, seperti sayuran yang rusak, tanah yang tidak subur, atau gagal panen. Karena Teknik hidroponik ini menggunakan media air untuk menyuburkan sayurannya.
Selain itu juga untuk menyejahterkan para petani, fariz juga membuat brand yaitu Sukaponic Farm, yang dimana ini merupakan brand sayur mayur yang diperoleh dari 10 mitranya. Â
Niatnya sederhana, ia menciptakan brand ini untuk membeli sayuran dari para petani tersebut dan dijual sesuai dengan harganya di pasaran, berbeda yang biasanya dilakukan oleh para tengkulak, ia menjual hasil sayuran para petani dengan harga yang sangat murah, yang membuat para petani mendapatkan kerugian.
Saat ini kurang lebih dari 14 mitra yang tergabung dengan Sukaponic Farm, dengan jumlah mitra aktif sebanyak 4 mitra. Selain itu juga, Fariz aktif dalam memberikan penyuluhan serta seminar kepada para pemula yang ingin belajar hidroponik.
Kegiatan Fariz saat ini adalah ia sedang mengembangkan teknologi barcode yang dibantu oleh para timnya. Teknologi barcode tersebut diperuntukkan kepada para konsumen Sukaponic. Dengan adanya barcode tersebut konsumen diberi kemudahan untuk mengetahui informasi mengenai sayuran serta harga sayuran yang mereka beli dari Sukaponic sendiri maupun di supermarket atau fresh market.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H