Mohon tunggu...
OVANTUS YAKOP
OVANTUS YAKOP Mohon Tunggu... Guru - Mengolah Hati dan Budi Melalui Menulis

SDN ANAM SMP SWASTA KARYA RUTENG SMAK ST. FRANSISIKUS XAVERIUS RUTENG STKIP ST.PAULUS RUTENG

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanah Tumpah Darah | Kuni Agu Kalo

11 September 2024   21:59 Diperbarui: 11 September 2024   23:15 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Dokumen Pribadi Ovantus Yakop " Dalam Acara Kapu agu Naka Empo Gorop. 

 

                                                                     

Tanah Tumpah Darah | Kuni agu Kalo

Oleh: Ovantus Yakop

Seirama dengan niat dan rindu mengepung jiwa

Kurangkul kobar aneka rasa dalam kata

Aku insan biasa dari keluarga petani sederhana

Setiap hari makan ubi seadanya

Nanti bisa jadi apa saja sesuai bakat dan talenta

Nusa-ku  elok menyimpan aneka mutiara berharga

Laksana fajar dan bintang berkilau

Manggarai tanah kelahiran-ku harum segar nama-mu

 Bertandang pada Gunung  Ranaka menjulang tinggi di rimbun kayu

Tawaran nikmat meyapa Sano Nggoang dan Rana Mese menggenang tenang danau-ku

Alam dan manusia mesra bertamasya sepanjang waktu

Manggarai-ku, Mari berlari menerjang !

Sungai mengalirkan benih-benih bertumbuh subur

Persawahan sarang Laba-laba identitas budaya teratur

Sandang pangan mengisi raga mengusir lapar

Rasa kagum kian terjaga dalam setiap alunan rasa syukur

Namamu berpalung pada relung terkurung

Sebuah hati dan suasana yang terang benderang

Menyemai benih Kopi, cengkeh mengisi lembah dan gunung

Wajah Mbaru Gendang hidup merasuk nadi di setiap kampung

Api membara menyiramkan nilai-nilai luhur bagi semua orang

 Kita adalah warta yang satu dari Compang yang bertahta megah di halaman Kampung

Kita dieratkan oleh Tarian caci memperkokoh relasi berkembang

Membawa Komodo, mengundang dunia untuk berpetualang

Kita simpul pada sampul dialeg dan bahasa menggandeng

Memeluk erat hewan peliharaan kuat menopang

Bertegur sapa sesama didepanmu mengisi Lorong-lorong

Berpijak pada Gong dan Gendang melebur di setiap tetes waktu  gotong-royong

Dengan bahtera iman kita berlayar dalam denyutan lagu-lagu dan syair-syair  rakyat bermutu

Ladang persemaian Go'et-go'et mengantarkan kita pada gemerlap dunia hingar-bingar menipu

Pada rahmat karunia dari sang pemilik waktu

Mengayun Langkah kokoh dalam jiwa bersih bagi segenap putra-puri-mu

Manggarai-ku, Ingin selalu kutuliskan untuk-Mu

Meski tulisan-ku lapuk di lekang waktu

Gulung, 11 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun