Aku tak bisa kembali memeluknya riang
Hati bergetar dan berbisik "jiwanya bahagia"
Aku berdiri menggigil dibaluti bekas pakayannya
Lebih lama dari yang aku ingat-ingat
Tak kuasa mengalihkan mataku dari tatapannya erat
Perlahan-lahan sorot matanya ingin berkata saya mengerti
Sambil tersenyum manis dan lega aku dikasihi oleh sang Ilahi
Berjalan mondar-mandir mencari  tungku api
Menghangatkan tubuhku yang kedinginan
Sunyi di telan pergi yang abadi
Hati dan jiwaku percaya ia hidup dalam penuh kemenangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!