Mohon tunggu...
OVANTUS YAKOP
OVANTUS YAKOP Mohon Tunggu... Guru - Mengolah Hati dan Budi Melalui Menulis

SDN ANAM SMP SWASTA KARYA RUTENG SMAK ST. FRANSISIKUS XAVERIUS RUTENG STKIP ST.PAULUS RUTENG

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dan di Ruang Jiwa yang Tenang

31 Agustus 2024   00:02 Diperbarui: 31 Agustus 2024   00:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

    Dan di Ruang  Jiwa Yang Tenang

    Oleh: Ovantus  Yakop

Kita di beranda zaman edan

Iman bergulat diarus hamparan zaman

Hidup berpaut dengan gejolak dan kegelisahan

Ego mengisi atom-atom waktu perjalanan

Wahai sang pencipta  berikan jawaban dan kelegaan

Untuk setiap insan manusia yang mencari ketenangan

Di tengah hingar-bingar aneka  peperangan

Baca juga: Pena di Atap Dunia

Damaikanlah jiwa pemberontak yang menghanguskan

Di ladang fana nan megah  mendalam

Teteskan air pembebasan bagi jiwa yang memikul berat mencekam

Suntingkan bunga-bunga harum bahagia dalam kasih persaudaraan

Satukan kembali senyuman putra-putri-Mu  hilang berserakan

Musnahkan noda-noda hitam kemanusiaan

Singkirkan duri-duri yang merintangi kebenaran

Hujani jiwa dan raga dalam setiap Langkah perjuangan

Tanamkanlah pohon-pohon peradaban dan kebajikan

Suburkanlah akhlak mulia dalam setiap tulisan dan ucapan

Tambahkanlah garam dalam jiwa patriot sang pemimpin

Penuhilah suka cita dalam setiap ruang bagi jiawa yang mencari ketenangan

Di bawah kolong langit yang Engkau  ciptakan

Gulung, 31 Agustus 2024

Catatan: 

Refleksi di akhir bulan Kemerdekaan. Saya sangat peduli dengan krisis kemanusiaan yang sedang mengguncang dunia. Berharap penuh dan di ruang jiwa yang tenang kita sama-sama agar kemerdekaan sejati, nyata menyapa setiap insan manusia di muka bumi. Salam damai dan Bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun