Mohon tunggu...
OVANTUS YAKOP
OVANTUS YAKOP Mohon Tunggu... Guru - Mengolah Hati dan Budi Melalui Menulis

SDN ANAM SMP SWASTA KARYA RUTENG SMAK ST. FRANSISIKUS XAVERIUS RUTENG STKIP ST.PAULUS RUTENG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar di Alam Terbuka

1 Agustus 2024   15:21 Diperbarui: 1 Agustus 2024   15:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar di Alam Terbuka

 

Oleh: Ovantus Yakop, S. Pd

 

 

Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu usaha bersama yang dapat dilakukan di tempat formal dan non formal. Belajar itu sendiri dapat dimakanai sebagai kegiatan mendengar, menyimak, melihat, menonton, mengoreksi serta dilukiskan dalam perilaku dan tutur kata. Hasil dari belajar bisa dianalisis, diolah oleh manusia itu sendiri seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman. Puncak dari hasil belajar bisa melalui ijazah dan pengalaman langsung, yang tentunya dibagikan kepada orang lain sehingga berguna untuk mencerdasakan kehidupan bangsa.

Buku dan Pengalaman adalah jendela dunia

Buku biasa dibawa kemana-mana. Di sekolah kita mengenal perpustakaan sebagai tempat untuk membaca, mengerjakan tugas dari Bapak/Ibu guru. Selain di perpustakaan buku bisa dibaca di lingkungan yang teduh seperti dibawah pohon sekolah. Belajar yang bermakna memberikan kebebasan bagi siswa dalam mengenal hal-hal yang baru langsung maupun tidak langsung.

Perkembangan Belajar Anak

Alam terbuka bisa dijadikan sebagai tempat belajar bagi anak-anak.  Belajar itu sendiri merupakan interaksi antara stimulus dan respon. Input yang berupa stimulus dan output berupa respon. Wujud nyata dari stimulus berupa pemberian materi di kelas, pembentukan karakter dalam ruangan kelas dan ruangan kelas melalui kegiatan ekstrakurikuler, nasihat langsung dan tidak langsung.Respon yang diterima oleh anak dianalisis dan untuk mengetahui perubahan tingkah laku.

Belajar di Alam Terbuka

Di sekolah anak pada umumnya dibiasakan dengan buku siswa atau buku pegangan siswa. Dalam prosesnya sering kali saya mengajak mereka keluar dari runagan kelas untuk menerima pelajaran. Disisi lain saya mempertimabangkan agar siswa tidak cepat bosan dan mengusir rasa kejenuhan. Dalam konteks Guru Sekolah Dasar guru kelas mengampuh berbagai mata pelajaran sekaligus.

 Konteks Belajar Anak

Anak didik pada umumnya tidak mau kekang oleh aturan yang ketat. Saya sering mengajak siswa belajar di alam terbuka atau sekedar jalan-jalan ke taman, ataupun di lingkungan tempat tinggal mereka. Respon dari siswa-siswi sangat positif, anak-anak sangat menikmati sekali jika kita berbagi cerita atau membuat kuis sambil duduk dibawah pohon, atau berjalan, dalam kesempatan itu pula saya memadukan pembelajaran nilai-nilai karakter dan Kekatolikan agar bisa berjalan dengan baik.  

Manfaat yang diperoleh dari belajar di alam terbuka diantaranya:

Pertama, siswa tidak cepat jenuh dan bosan mengahadapi suasana lingkungan belajar yang sama dalam kelas terutam ketika menyajikan materi dan strategi pembelajaran dari guru yang sama. Terutama dalam konteks Pendidikan sekolah dasar yang mengampuh guru kelas, dimana guru kelas membawa beberapa mata pelajaran seperti: matematika, ipa, ips, Bahasa Indonesia dan ppkn.

Kedua, siswa menemukan konsep belajar sesuai dengan perkembangan belajar anak. Umumnya setiap anak memiliki potensi masing-masing. Disini mereka diberi ruang untuk mengekspresikan diri secara lelusa. Misalnya siswa A sangat suka dengan Matematika sedangkan siswa B suka dengan IPA. Disini  guru mengarakan untuk berkolaborasi antara siswa A dan B dengan menyuruh menulis jenis-jenis tumbuhan dan menggelompokannya serta membuat tabel.

Ketiga, menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai serta saling mengisi terhadap kekuarangan dan kelebihan diantara peserta didik. Disini mereka diajak dan dilatih untuk bekerja sama.

Keempat, siswa dapat membangun dan mengembangkan konsep belajar. Dimana setiap siswa diberi kesempatan oleh guru sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Kelima, siswa yang memiliki keterampilan dalam membuat puisi ataupun cerpen, menggambar dapat dikembangkan dengan baik.

Berikut beberapa dasar pemikiran mengapa belajar di alam terbuka penting bagi anak-anak:

Hal yang abstrak diwujudnyatakan dengan hal-hal yang konkrit

Di alam nyata siswa akan menemukan benda-benda nyata, mislanya pohon, rumput, bunga, tanah, air, langit, awan. Disini guru memberikan contoh langsung terkait gejala alam dan fenomena alam yang terjadi sesuai dengan perkembangan materi pembelajaran. Kharakteristik belajar anak umumnya agak susah dengan hal-hal yang abtrak atau konsep, sebaliknya mereka lebih menyukai hal-hal yang nyata dengan kasat mata.

Menumbuhkan sikap cinta terhadap ekologi sekaligus membangun kesadaran terhadap Ciptaan Tuhan

Upaya untuk menumbuhkan sikap peduli dan cinta terhadap lingkungan alam adalah bukan hal yang mudah bagi siswa-siswi. Dibutuhkan sebuah kebiasaan dan komitmen yang kuat dari Guru dan anak-anak. Disini guru meminta siswa untuk melihat dan menulis semua hal yang mereka lihat dialam, lalu siswa diminta untuk menulis di buku. Selanjutnya diberi kesempatan untuk menutup mata, lalu guru memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa tanpa mereka jawab. Dengan memberikan pengertian ini, anak-anak akan semakin terdorong untuk bisa menjaga alam ciptaan Tuhan sebaik-baiknya. Iman mereka juga akan dibentuk dengan sendirinya serta  akan selalu bersyukur pada Tuhan.

Membuka paradigma baru untuk siswa : belajar sesungguhnya tak harus di Lembaga pendidikan

Paradigma baru ini perlu dibangun sejak dini, sehingga konsep lama yang dianggap keliru bisa diubah. Misalnya haus yang formal, padahal seyoginya belajar itu adalah tanpa mengenal ruang dan waktu, kapan dan dimana saja kita berada.

Merangsang keaktifan peserta didik

Umumnya lokasi atau tempat belajar saat ini sangat minim. Dimana ukuran ruang kelas yang 5 x 7  untuk konteks sekolah dasar. Di alam bisa bereksplorasi secara aktif dan bebas dalam mengembangkan bakat dan talenta yang dimiliki siswa.

Melenturkan otot motorik siswa 

Ruang gerak di alam tidak membatasi apapun, anak akan leluasa untuk berjalan, berlari, melompat, jalan cepat, lari pendek dan memanjat. Aktivitas fisik tersebut bermanfaat untuk memperkuat otot motorik anak.

Membina rasa persaudaraan antara siswa dan guru

Suasana belajar yang aktif dan menyenangkan dapat dilakukan di alam. Pembelajaran yang menyenangkan didukung oleh komunikasi yang baik serta siswa tidak meresa tertekan dalam menerima pembelajaran. Komunikasi yang aktif dan santai ini mengarah pada terjalinnya relasi sosial dan emosional dinatara guru dan siswa, siswa dan peserta didik lainnya.

Mempertajam intelektual siswa

Alam menyuguhkan berbagai macam media alami. Media yang digunakan oleh guru agar memudahakan siswa dalam memahami sesuatu dapat ambil dari alam sekitar. Misalnya kayu, batu bisa dijadikan alat untuk menghitung dalam pembelajaran Matematika.

Menerapkan Nilai-nilai Kharakter kepada Anak

Sebelum melakukan kegiatan di alam, guru membuka kegiatan dengan doa, memberikan pertanyaan kepada anak untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Melalui pertanyaan awal ini guru bisa mengetahui pengetahuan dasar yang dimiliki siswa, sehingga guru bisa membuat strategi pembelajaran yang kontekstual.

Catatan Penting terkait belajar di Alam Terbuka

Perhatitan Sarana dan Prasarana, Karena ini bermkasud baik, maka yang diperlukan adalah kursi atau meja kecil, buku dan belpoin

Pertimbangkan Cuaca, jangan mengajak siswa pergi jauh di musim hujan

Pertimbangkan Akses jalan dan Waktu tempuh, jalan atau medan yang tidak berbahaya bagi guru dan siswa, jangan sampai baru 20 menit dialam ada yang pingsan karena kelaparan

Tanyakakan Apakah mereka sudah makan pagi atau tidak, Ketika mereka berjalan atau bernyanyi mereka tetap semangat.

Lampiran Foto Kegiatan di Alam 2 Tahun terakhir Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun