Kabupaten Gresik merupakan sebuah kabupaten yang cukup terkenal dengan aktivitas industri yang masif, terutama di pesisir utara. Meskipun berstatus kabupaten, Gresik memiliki banyak pabrik industri yang megah. Sektor pelabuhannya juga sangat maju sehingga banyak sekali truk kontainer menuju Gresik.Â
Di sisi lain, Gresik juga terkenal akan kabupaten yang sangat identik dengan agama Islam, karena di kabupaten ini terdapat dua makam sunan walisongo, yaitu Makam Sunan Giri dan Makam Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Hal tersebut membuat kabupaten ini cukup unik dan istimewa.Â
Dibalik kemegahan sektor industri pabrik yang masif, Gresik masih menyimpan segudang situs sejarah dan kebudayaan yang sangat khas. Tak jauh dari kawasan industri, terdapat kawasan kota tua yang menyimpan segudang bangunan bersejarah yang menarik.
Di jantung kota tua Gresik, terdapat kompleks pemakaman kuno yang bersebelahan dengan kompleks pemakaman Sunan Gresik. Kompleks pemakaman tersebut merupakan Kompleks pemakaman Kyai Tumenggung Poesponegoro, Bupati pertama Gresik (yang pada waktu itu Gresik bernama Tandhes).
Menurut informasi yang ada di Kompleks pemakaman, Beliau merupakan Keturunan ke-10 dari Prabu Brawijaya V, Maharaja Majapahit. Beliau diangkat menjadi Bupati Pertama Gresik (Tandhes) oleh Sunan Amangkurat II Mataram (1688-1696).Â
Hal itu dilakukan untuk memperbaiki Gresik yang kala itu hancur karena peperangan. Dengan pola kepemimpinan beliau yang bijak, Gresik dapat pulih kembali dalam waktu yang singkat.
Pertama kali memasuki gapura utama, suasana berubah seketika. Yang awalnya cukup ramai di kompleks pemakaman Sunan Gresik, tiba-tiba langsung lebih hening dan tenang, seakan hingar bingar di luar tidak mampu menembus ke dalam kompleks pemakaman kuno ini.Â
Suasana di dalam sangat syahdu. Para pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan makam-makam kuno dengan lumut hijau menempel di permukaannya yang menambah kesan kuno. Jika diperhatikan, bentuk makam-makam dan bangunan-bangunan disini menyerupai candi yang menggunakan bentuk punden berundak.
Di dalam kompleks pemakaman ini terdapat banyak sekali makam-makam kuno yang ukurannya besar. Di dalam kompleks ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut dipisahkan dengan pagar batu pendek serta memiliki gapura besar untuk menghubungkan bagian satu ke bagian yang lain.
Di beberapa titik terdapat semacam bangunan besar yang terbuat dari batu. Di setiap pintu masuknya terdapat tulisan-tulisan menggunakan aksara jawa dan huruf hijaiyah yang berfungsi untuk menandai makam siapa yang ada di setiap bangunan batu besar tersebut.Â
Setiap bangunan tersebut menyimpan makam-makam tertentu yang saat saya datang kondisinya digembok. Hanya ada satu bangunan batu yang dibuka untuk umum, yaitu bangunan yang menyimpan makam dari Kyai Tumenggung Poesponegoro.
Selain itu, kompleks pemakaman kuno ini juga menyimpan dua prasasti yang menjadi sumber primer dari kisah sejarah tempat ini. Tulisan dari kedua prasasti masih dapat dibaca dengan jelas. Dari bentuk aksaranya, prasasti tersebut ditulis menggunakan aksara jawa yang hampir mirip dengan aksara jawa yang dipelajari di sekolah.
Kompleks makam  kuno ini terlihat cukup terawat dengan baik. Tidak ada terlalu banyak daun-daun kering yang berguguran. Lingkungan di dalam makam terlihat sangat bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Penjaga makamnya juga sangat ramah dan terbuka dengan para pengunjung.Â
Saat memasuki makam dan mengambil beberapa gambar, saya disapa oleh penjaga makam. Selain itu beliau juga dengan antusias menceritakan sejarah dari kompleks pemakaman ini.
Akses menuju tempat ini mudah dijangkau. Tempat ini lokasinya dekat sekali dengan alun-alun Gresik dan Masjid Jami' Gresik. Jadi jika pembaca pergi mengunjungi alun-alun, pembaca dapat berjalan sedikit ke Jalan Malik Ibrahim. Selain itu, pembaca juga dapat naik kereta api dan turun di Stasiun Indro. Jaraknya hanya sekitar 10 menit menggunakan kendaraan.Â
Jika ingin mengunjungi kompleks pemakaman ini, dihimbau untuk mengenakan pakaian yang sopan serta dalam keadaan suci. Selain itu juga harus menjaga sikap selama di dalam kawasan makam supaya semua yang mengunjungi makam bisa merasa nyaman dan tidak terganggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H