Mohon tunggu...
Sihombing Nugroho
Sihombing Nugroho Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

The Twin Brothers who want to share their stories. Daniel lives in Bandung, Indonesia, goes to ITB for school. Nugroho lives in Kanagawa, Japan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

5 Fakta PLTN yang Disembunyikan Pemerintah

11 Februari 2014   12:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 11475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Amerika Serikat sudah 39 tahun tidak lagi membangun PLTN baru? Mengapa Australia sebagai produsen uranium terbesar ketiga di dunia tidak merencanakan membangun PLTN? Mengapa Jerman berencana menutup semua PLTN-nya hingga 2022? Ini karena mereka sudah tahu bahaya dan kesulitan mengurus PLTN dan limbahnya. Banyak orang termasuk pemerintah negara-negara maju merahasiakan hal ini demi keuntungan ekonomi. Tapi saya akan membukanya bagi para sobat. Inilah 5 fakta PLTN yang disembunyikan Pemerintah.

Fakta PLTN 1 : Gempa Bumi

Indonesia negara paling berbahaya di dunia, penuh gempa dan gunung berapi. Peta di bawah ini membuktikan kondisi geologis dan geografis Indonesia. Negeri yang penuh dengan potensi bencana dan siap menyeruak ke permukaan kapan saja. Tidak ada jaminan keamanan PLTN di Indonesia. Berikut adalah negara-negara dengan frekuensi gempa 6,5 magnitud ke atas. Indonesia berada di nomor 2, dengan aktivitas gempa sangat tinggi.

[caption id="attachment_8162" align="aligncenter" width="498" caption="Fakta PLTN : Gempa di Indonesia"][/caption] [caption id="attachment_8047" align="aligncenter" width="512" caption="Fakta PLTN di Indonesia"]

[/caption]

Fakta PLTN 2 : Kapasitas PLTN

Indonesia berencana membangun PLTN berkapasitas mini, hanya 30 MW (sumber : antaranews.com). Apa tidak salah Pemerintah hanya membangun PLTN dengan kapasitas yang kecil? PLTN dengan kapasitas segitu hanya cukup memenuhi kebutuhan 15000 rumah tangga (dengan perhitungan 1 rumah tangga memerlukan 2 KW sehari). Jumlah ini hanya sebesar 0,6 persen dari total jumlah rumah tangga di Propinsi DKI Jakarta yang totalnya mencapai 2, 5 juta rumah tangga (sumber : Badan Pusat Statistik). Bandingkan dengan PLTN terbesar di dunia yakni PLTN Kashiwazaki Kariwa di Jepang yang berkapasitas 8212 MWh atau 270 kali lipat PLTN di Indonesia.

Fakta PLTN 3 : 100 Ribu Tahun

Limbah nuklir akibat pengoperasian PLTN harus disimpan hingga waktu yang sangat lama, hingga 100 RIBU TAHUN. Limbah nuklir harus disimpan dalam fasilitas penyimpanan limbah lestari pada 300-500 meter bawah tanah. Tidak terhitung lagi biaya pembangunan, penelitian, pengamanan, dan perawatan limbah nuklir PLTN sampai 100 ribu tahun. Ini adalah film mengenai fasilitas penyimpanan limbah nuklir lestari di Onkalo, Finlandia.

[caption id="" align="aligncenter" width="511" caption="Fakta PLTN"]

[/caption]

Fakta PLTN 4 : Limbah Nuklir

Ada lebih dari 300 ribu ton batang bahan bakar nuklir habis pakai yang menunggu kuburan limbah nuklir di seluruh dunia. Ini baru limbah nuklir dari batang bahan bakar, belum limbah nuklir yang lainnya seperti limbah nuklir level tinggi, menengah, dan rendah yang volumenya jauh lebih banyak. Limbah nuklir yang paling mematikan adalah plutonium-239, yang tetap berbahaya meskipun sudah disimpan lebih dari 24 ribu tahun.

Fakta PLTN 5 : Biaya Back End Cost PLTN

Tidak pernah ada negara yang bisa menghitung pasti berapa biaya mengolah dan menyimpan limbah nuklirnya (biaya back end cost PLTN). Ini disebabkan jumlahnya yang sangat besar. Perkiraan terakhir yang dikeluarkan Federation of Electric Power Companies of Japan menyatakan biaya pengolahan limbah nuklir Jepang mencapai 2.180 triliun rupiah. Biaya ini mencapai lebih dari seperempat dari PDB Indonesia tahun 2012 (catatan : Besaran PDB Indonesia tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai 8.241,9 triliun rupiah).

Menghentikan PLTA, PLTG dan PLTU pun mudah. Dengan menghentikan aliran bahan bakar seperti batu bara atau minyak bumi, pembakaran bisa dihentikan. Tapi tidak mudah untuk mengontrol PLTN. Perlu waktu bertahun-tahun dan biaya sangat besar untuk menghentikan PLTN, menjaga kestabilan bahan bakar nuklir, dan keamanan PLTN.

Informasi Lebih Lanjut

Sebelum membangun PLTN di Indonesia, bagaimana kalau kita mengintip dan belajar dari negara-negara yang sudah membangun PLTN sebelumnya? Apa yang dilakukan negara-negara maju mengatasi limbah PLTN? Belajar Kondisi Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Finlandia

Sumber Informasi

Visualisasi Peta dengan Google Map: maptd.com/map/earthquake_activity_vs_nuclear_power_plants/ Bahan Bacaan : www.world-earthquakes.com/index.php, www.antaranews.com/berita/menristek-pltn-30-mw-dibangun-tahun-ini, Badan Pusat Statistik Sumber Video : Youtube Sumber : science/fakta-pltn-yang-disembunyikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun