Mohon tunggu...
Ourproject
Ourproject Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Musik Jadi Instrumen untuk Mencuri Hati Masyarakat Pilkada 2018

13 Juni 2018   05:31 Diperbarui: 13 Juni 2018   06:02 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat ini model strategi kampaye sudah modern, jelas memberikan suatu yang berbeda bagi para pemilih. Model kampaye saat ini banyak berkolaborasi  dengan budaya populer untuk mencuri hati masyarakat. salah satu strategi yang di lakukan oleh pasangan calon Gus Ipul dan Puti pada pemilihan gebernur 2018 ini telah menjadi bukti bahwa kampaye modern yang melalui musik sangat efektif.

Pada dasarnya Musik adalah ekspresi emosional dari seseorang yang dituangkan dalam bentuk syair dan nada. tapi ketika musik/ekspresi emosional itu dikomersialkan maka musik tersebut sudah kekurangan nilai lagi di dalamnya. Perlu kita ketahui bahwa musik dapat mempengaruhi masyarakat yang mengengarnya apa lagi pas acara di di pangung secara langsung itu bisa membuat masyarakat lupa diri dan cendrung timbul rasa suka.

Seiring dengan berjalannya waktu, manusia yang keyang akan pengetahuan, banyak orang yang mulai kreatif dalam mengaplikasikan musik dalam kehidupan sehari-hari. Music yang sangat fleksibel dalam mengekspresikan emosi, pikiran, dan statment dari seorang individu atau kelompok. Sehingga tidak heran jika music banyak di libatkan dalam urusan politik.

Pendekatan lewat musik dinilai sangat efektif dalam mengajak para pemilih untuk lebih fokus pada salah satu calon politik yang dirasa mampu mewakili mereka. Seperti yang di katakan oleh Denny Syakrie, seorang musisi nasional "secara politis musik berfungsi pula sebagai medium yang jitu untuk menggalang solidaritas komunitas masyarakatyang mengajak orang untuk bersatu padu menjadi sebuah kesatuan".

Mungkin alasan tersebut yang membuat salah satu pasangan calon ini mengajak musisi yang cukup populer untuk menjadi salah satu juru kampaye.

Dikira kampaye lewat music itu sangat efektif, sekrang banyak calon-calon tingkat Bupati yang juga tertarik dan mengunakan strategi tersebut. Sepreti yang terjadi di Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur, yang mana pasangan calon "Abdullah Latif dan Amir Imron" juga melakukan kampaye music hampir serupa dengan yang di lakukan oleh pasangan calon guberbur jawa timur "Gus Ipul dan Puti", hanya saja yang di tingkat bangkalan menggukan artis atau penyanyi local yang tidak di layer kaca.

Dalam hal ini juga ada campurtanngan media yang mempublikasiknanya diantara pemirsa dan lingkunga. Yang paling banyak di gunakan di era politisasi saat ini adalah "Media Audio Visual" biasanya di artikel online, facebook, Instagram, youtube dll.

          Dalam media audio terdapat media music yang mana media music digunakan sebagai bentuk promosi/iklan untuk menarik perhatian masyarakat agar masyarakat memilih suatu bentuk promosi/iklan yang ditampilkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun