Mohon tunggu...
Gading Ramadhon
Gading Ramadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa ITS - FTK Laut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Erosi dan Sedimentasi: Dinamika Alam yang Mengukir Dunia

12 Oktober 2024   22:57 Diperbarui: 12 Oktober 2024   23:04 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Frepository.ugm.ac.id%2F32633%2F1%2F3211-Hasdinar_-_Theoretical_Approach.pdf&psig=AOvVaw

Segala hal yang kita pelajari di dunia ini hanya ada 2 hal yaitu materi dan potensi energi, Materi merupakan hal nyata, memiliki massa, dan volume. Sedangkan Potensi Energi merupakan kemungkinan munculnya/adanya energi melalui usaha sehingga dapat mengkonversi / menghasilkan energi, kedua hal ini tentunya juga bisa dipengaruhi oleh arah sehingga bisa bergerak, untuk Materi yang bergerak dinamakan arus, sedangkan energi yang bergerak dinamakan gelombang. Kedua hal ini saling berhubungan karena pergerakan arus ini disebabkan oleh gelombang, setiap pergerakan tentunya juga menyebabkan perubahan salah satunya ialah perubahan dari materi yang bisa saja terbawa dari suatu tempat ke tempat lain.

Nah, disini saya akan menempatkan konsep tersebut dalam dunia, saya tempatkan pada Pantai dan laut. Terjadinya arus dan gelombang di laut tentunya akan berefek pada pantai yang merupakan batas antara daratan dan laut, efek yang terjadi ialah erosi dan sedimentasi. Sebelum kita membahas apa itu erosi dan sedimentasi kita harus tahu dulu apasih itu pantai.

A. Pantai dan Laut

Menurut Peraturan Menteri PU Nomor 09/PRT/M/2010, pantai didefinisikan sebagai area pertemuan antara laut dan daratan, yang batasnya diukur berdasarkan pasang tertinggi dan surut terendah air laut.

Sedangkan menurut B. Triatmodjo, pantai merupakan garis batas antara wilayah darat dan laut. Ia juga menjelaskan bahwa wilayah daratan mencakup area di atas dan di bawah permukaan tanah, dimulai dari garis pasang laut tertinggi. Sementara itu, wilayah laut mencakup area di atas dan di bawah permukaan laut, dimulai dari garis surut terendah, termasuk dasar laut dan bagian bumi di bawahnya.

Pantai juga memiliki berbagai jenis diantaranya :

  • Pantai Landai adalah pantai yang memiliki permukaan yang relatif datar. Contoh pantai ini termasuk pantai mangrove, pantai dengan bukit pasir, dan pantai estuari.
  • Pantai Curam ditandai dengan permukaan yang bergelombang atau berbukit-bukit, yang terjadi akibat retakan di sepanjang pantai yang terkikis oleh gelombang laut.
  • Pantai Bertebing memiliki karakteristik curam dengan tebing di sepanjang pantainya. Kondisi ini muncul karena adanya pegunungan yang memanjang di dekat pantai utama.
  • Pantai Karang terbentuk karena dasar laut di sepanjang pantai memiliki terumbu karang. Jenis pantai ini sering ditemukan di wilayah seperti Sulawesi, NTT, NTB, dan Maluku.

Seperti yang kita lihat bentuk pantai itu berbeda-beda, bahkan bentuk dari sebuah pantai itu tidak stagnan atau dinamis, dengan kata lain bentuk dari pantai selalu berubah, hal ini dikarenakan 2 fenomena yang saya jelaskan sebelumnya, yaitu erosi dan sedimentasi. Erosi dan sedimentasi ini juga ada hubungan dengan laut yang merupakan pemicunya.

Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah besar dan luas yang menggenangi daratan serta membagi benua atau pulau-pulau. Selain itu, laut juga dapat diartikan sebagai wilayah air asin yang sangat luas yang memisahkan satu benua dengan benua lainnya, serta satu pulau dengan pulau lainnya.

Laut secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu permukaan laut, kedalaman laut, dan dasar laut. Ketiga bagian ini merupakan satu kesatuan yang berada di bawah pengaturan berdasarkan kedaulatan negara atau hukum internasional. Laut yang sangat luas sering disebut sebagai samudra, yaitu massa air asin yang menyatu dan menutupi sebagian besar permukaan bumi. Samudra dibatasi oleh benua atau kepulauan besar. Air laut terdiri dari campuran 96,5 persen air murni dan 3,5 persen bahan lain seperti garam, gas terlarut, bahan organik, serta partikel-partikel padat. Sifat utama air laut ditentukan oleh 95 persen komposisi air murni tersebut.

Karena laut ini merupakan suatu entitas yang besar dan megah, tentunya memiliki efek yang besar pula terhadap daratan, hal ini dikarenakan adanya banyak aspek yang mempengaruhi laut atau samudra seperti gelombang, arus, dan pasang-surut.

Gelombang laut  merupakan gerakan naik turunnya air laut dikarenakan beberapa factor, seperti angin, gravitasi, dan lain-lain.

Arus laut merupakan gerakan air yang membuat berubahnya atau berpindahnya massa air secara horizontal, hal ini biasanya disebabkan oleh angin, salinitas (kadar garam), temperature atau suhu, dan gelombang.

Pasang surut merupakan peristiwa berubahnya atau berpindahnya permukaan air laut secara vertical yang disebabkan oleh gravitasi bulan dan matahari.

Ketiga hal ini memiliki force yang mampu untuk merubah daratan dalam hal ini ialah merubah pantai.

B. Erosi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan seperti air mengalir, angin, es, gelombang, atau arus, yang membawa benda-benda terangkat.

Berdasarkan informasi dari dpupkp.bantulkab.go.id, erosi atau pengikisan adalah proses perpindahan massa batuan dari satu tempat ke tempat lain, yang dibawa oleh tenaga pengangkut yang bergerak di atas permukaan bumi.

Jadi, secara umum, erosi merupakan proses hilangnya lapisan permukaan tanah/pasir bagian atas yang disebabkan oleh aliran air atau angin. Proses ini bisa mengakibatkan penurunan produktivitas tanah, berkurangnya daya dukung tanah, serta penurunan kualitas lingkungan hidup. Erosi juga merupakan proses hilangnya atau terkikisnya suatu partikel dari suatu tempat yang terangkut oleh air atau angin ke tempat yang lainnya.

Faktor yang menyebabkan erosi :

  • Topografi
    Topografi atau ketinggian dan kerendahan permukaan bumi dapat menjadi penyebab erosi. Perbedaan lereng yang disebabkan oleh topografi, terutama kemiringan dan panjang lereng, sangat mempengaruhi aliran permukaan dan proses pengikisan.

  • Tanah / Pasir
    Faktor lain yang mempengaruhi erosi adalah kondisi tanah itu sendiri. Beberapa aspek yang memengaruhi pengikisan tanah meliputi daya tahan tanah terhadap kerusakan akibat air hujan, ombak, arus, atau aktivitas di permukaan, serta kemampuan tanah untuk menyerap air.

  • Vegetasi
    Vegetasi juga memainkan peran penting dalam proses erosi. Keberadaan tanaman di atas permukaan tanah mempengaruhi aliran air di permukaan dan tingkat pengikisan. Pengaruh ini termasuk:
    • Tajuk tanaman yang mengintersepsi hujan.
    • Vegetasi yang mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusakan air.
    • Akar tanaman yang memengaruhi aktivitas biologi dan porositas tanah.
    • Proses transpirasi yang membuat tanah menjadi lebih kering.
  • Manusia
    Aktivitas manusia juga berperan besar dalam memicu erosi, terutama melalui perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi erosi, Pengolahan lahan yang tidak terkontrol meningkatkan risiko erosi, terutama ketika lahan digunakan secara tidak sesuai dengan fungsi konservasinya.

C. Sedimenetasi

Sedimentasi merupakan proses bertambah atau tertimbunnya suatu material dari hasil terkikisnya suatu partikel atau fenomena lain ke suatu tempat umumnya cekungan di dataran rendah. Perlu kita ketahui, sedimentasi merupakan proses selanjutnya dari erosi dimana saat suatu partikel terkikis, akan mengendap atau berpindah ke tempat lain, hal ini lah yang disebut sedimentasi. Kita dapat menemukan endapan ini di lembah sungai, pantai, dasar laut dangkal, pegunungan, dan lainnya.

Proses sedimentasi tentunya tidak instan dan memakan waktu yang cukup lama, dikarenakan setiap partikel yang terbawa kemudian mengendap terjadi sedikit demi sedikit, sehinga kita terkadang tidak sadar bahwa adanya penambahan partikel pada suatu tempat. Sedimentasi selalu terjadi sama halnya dengan erosi karena kedua proses ini merupakan satu kesatuan, apabila terjadi erosi pasti terjadi sedimentasi, sebaliknya jika ada penumpukan suatu partikel atau sedimentasi, di tempat lain pasti terjadi erosi.

Tentunya sedimentasi bisa diklasifikasikan dengan bagaimana pengendapan terjadi dan dimana endapan itu terjadi.

Berdasar proses :

  • Sedimen Akuatis
    Sedimen ini dihasilkan dari pengendapan oleh air, dan dapat membentuk berbagai bentuk bentang alam seperti meander, yaitu sungai yang berkelok-kelok, dan oxbow lake, yaitu kelokan sungai yang terputus dari aliran utama. Contoh lainnya adalah delta, yang merupakan endapan sedimen dari air sungai, serta tanggul alam yang terbentuk ketika volume air sungai meningkat secara cepat.
  • Sedimen Marine
    Sedimen ini merupakan hasil pengendapan oleh air laut yang dipengaruhi oleh gelombang. Contoh bentang alam hasil pengendapan marine antara lain pesisir, spit (beting pasir yang memanjang), tombolo (tanah sempit yang menghubungkan pulau dengan daratan utama), dan penghalang pantai.
  • Sedimen Aeolis
    Sedimen aeolis terjadi akibat pengendapan oleh angin, biasanya membentuk bukit pasir atau sand dune. Gumuk pasir terbentuk karena adanya akumulasi pasir dalam jumlah besar yang terbawa oleh angin kencang, lalu diendapkan secara bertahap hingga membentuk gundukan pasir.
  • Sedimen Glasial
    Sedimen glasial terbentuk dari pengendapan material oleh gletser, biasanya terjadi di lembah yang terisi oleh timbunan material akibat pergerakan es gletser.

     Berdasar Lokasi :

  • Sedimen Teristris: Merupakan pengendapan yang terjadi di daratan atau di dataran banjir.
  • Sedimen Fluvial: Merupakan pengendapan yang terjadi di dasar sungai, yang dapat menyebabkan pendangkalan sungai.
  • Sedimen Limnis: Merupakan pengendapan yang terjadi di daerah rawa-rawa.
  • Sedimen Marine: Merupakan pengendapan yang terjadi di perairan laut.
  • Sedimen Lakustris: Merupakan pengendapan yang terjadi di dasar danau.

Perubahan Pantai

Apabila dihubungkan keduanya, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan dari bentuk pantai merupakan saha satu akibat dari terjadinya erosi dan sedimentasi. Apabila di pasir di suatu pantai lebih banyak terkikis oleh gelombang daripada pengendapannya maka dapat disebut terjadi erosi, namun sebaliknya apabila pengendapan lebih banyak daripada pengikisannya maka dapat disebut dengan sedimentasi. Perubahan garis pantai atau bentuk pantai ini disebut dengan proses pantai.

Perubahan garis pantai ini salah satu faktornya ialah arus (current) yang terjadi di bibir pantai, ada 2 tipe arus yang sangat mempengaruhi bentuk dari sebuah pantai yaitu longshore current dan cross current

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun