Mohon tunggu...
Gading Ramadhon
Gading Ramadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa ITS - FTK Laut

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tarian Lempeng Tektonik: Gerakan yang Membentuk Dunia

17 April 2024   11:34 Diperbarui: 17 April 2024   11:40 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng#/media/Berkas:Plates_tect2_id.svg

Lempeng Afrika : Merupakan lempeng besar yang mencakup benua Afrika serta sebagian Samudra Hindia di sebelah timur. Interaksi dengan lempeng-lempeng lainnya menyebabkan pembentukan pegunungan seperti Pegunungan Atlas di Afrika Utara dan Pegunungan Rift di Afrika Timur.

  • Lempeng Eurasia : Merupakan gabungan dari lempeng Eurasia dan lempeng Utara, mencakup sebagian besar Eropa, Asia Utara, dan sebagian besar Samudra Arktik. Interaksi dengan lempeng-lempeng tetangganya menciptakan fenomena geologis seperti Pegunungan Himalaya.

  • Lempeng Indo-Australia : Terdiri dari benua India dan Australia, serta sebagian besar Samudra Hindia di sebelah selatan dan timur. Pergerakan lempeng ini menyebabkan bentuk geologi unik seperti dataran tinggi di India dan Great Barrier Reef di Australia.

  • Lempeng Antartika : Terletak di sekitar Benua Antartika, mencakup sebagian besar daratan es Antartika dan sebagian Samudra Selatan. Meskipun sebagian besar terdiri dari daratan es, lempeng Antartika juga bergerak secara perlahan, memengaruhi topografi dan dinamika samudra di sekitarnya.

  • Ilmu mengenai lempeng-lempeng ini tentunya berasal dari sebuah teori yang kemudian dikembangkan oleh para ilmuwan berdasarkan aspek-aspek yang ada yaitu :

    1. Pemikiran Awal: Teori lempeng berkembang dari pemikiran awal tentang pergerakan kontinental. Pada awal abad ke-20, ilmuwan seperti Alfred Wegener mengamati bukti geologis yang menunjukkan bahwa benua-benua saat ini pada suatu waktu terletak bersama-sama dalam sebuah superbenua yang disebut Pangea, dan kemudian terpisah menjadi benua-benua yang kita kenal sekarang. Ini memberikan dasar bagi konsep pergerakan lempeng.

    2. Pergerakan Lempeng: Teori lempeng menyatakan bahwa kerak Bumi terbagi menjadi beberapa lempeng tektonik yang bergerak secara relatif satu sama lain. Pergerakan ini dapat berupa pergeseran lateral, subduksi (satu lempeng menyusup ke bawah lempeng lain), atau divergensi (lempeng saling menjauh).

    3. Bukti Geologis: Terdapat berbagai bukti geologis yang mendukung teori lempeng, termasuk pola distribusi fosil yang serupa di benua-benua yang saat ini terpisah, kesesuaian tepi benua yang saling cocok, dan pola aktivitas gunung berapi dan gempa bumi yang terkait dengan batas lempeng.

    4. Pemodelan Tektonik Lempeng: Dengan menggunakan data geologis, seismologi, dan geomagnetik, ilmuwan dapat membangun model tentang bagaimana lempeng bergerak dan berinteraksi satu sama lain. Model-model ini memungkinkan kita untuk memprediksi potensi bahaya geologi seperti gempa bumi dan tsunami.

    5. Pembentukan Fitur Geologi: Interaksi antara lempeng-lempeng tektonik memainkan peran penting dalam pembentukan fitur-fitur geologi seperti pegunungan, lembah, dan lautan dalam skala waktu geologis yang panjang.

    Sebelum adanya lempeng-lempeng di bumi ini hanya ada 1 lempeng, sehingga terbentuk 1 superkontinen bernama Pangaea. Setelah terbentuknya lempeng tunggal Pangaea, proses geologis yang berkelanjutan, seperti konveksi mantel bumi dan aktivitas tektonik, menyebabkan pergerakan dan pembentukan lempeng-lempeng baru. Ini memicu pembentukan lempeng-lempeng tambahan dan memecah Pangaea menjadi lempeng-lempeng yang lebih kecil. Proses ini terjadi selama ratusan juta tahun dan masih berlanjut hingga hari ini.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun