Kemenangan tersebut menaikkan popularitas dan dukungan rakyat pada Partai Demokrat, sehingga Parai Demokrat menjadi partai yang tak terkalahkan, di samping itu juga semakin menajamkan perseteruan antara Pak SBY dan Bu Megawati.
Tak berheni sampai disitu Wikipedia menulis, kejayaan itu berlanjut pada tahun 2009 -- 2014 Partai Demokrat  pada Pemilu Legislatif 2009 adalah mengulang sukses kembali menjadi pemenang dengan perolehan 148 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%). Partai Demokrat meraih suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi, seperti di Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Dengan perolehan itu, Partai Demokrat menjadi partai pemenang Pemilu. Â
Lebih dahsyat lagi pada, Pilpres 8 Juli 2009, Pak SBY berpasangan dengan Boediono memenangkan lebih dari 60,08% (73.874.562) dari total suara di putaran pertama, yang memungkinkan dia untuk mengamankan pemilihan ulang tanpa run-off. Komisi Pemilihan Umum secara resmi menyatakan kemenangan tersebut pada 23 Juli 2009.
Selama rentang 10 tahun, pemerintahan di bawah kekuasan Pak SBY sangat kuat. Di samping kharisma Pak SBY juga dukungan DPR yang didominasi oleh kader-kader Partai Demokrat dan koalisinya.
Kemilaunya Pak SBY dan Partai Demokrat ternyata tak diikuti sepak terjang dari kader-kader muda utamanya. Kader-kader yang diharapkan meneruskan kejayaan Pak SBY dan Partai Demokrat ternyata terlibat korupsi yang menjadi musuh utama bangsa ini. Slogan yang berpegang teguh agar tidak melakukan korupsi "Katakan Tidak Pada Korupsi" ternyata hanya slogan yang tak bermakna. Slogan itu terpeleset menjadi "Katakan Tidak Padahal Korupsi.
Kader-kader muda utama Partai Demokrat sebagaimana disebut di bawah terlibat persekongkolan tindak pidana korupsi, dimana Pak SBY pada saat itu menyatakan perang terhadapnya.
Andi M. Mallarangeng
Jabatan: Bekas Menteri Pemuda dan Olahraga
Kasus: Proyek Hambalang
Hukuman: 4 tahun bui dan denda Rp 200 juta (Kasasi MA 9/4/2015)
Anas Urbaningrum