Juga, Khofifah tercatat pernah menjadi narasumber di sejumlah forum internasional bergengsi seperti Menjadi narasumber utama pada Commission on the Advancement of Women, Commission on the Status of Women, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, 1-2 Maret 2006, dan lain sebagainya
Soal penghargaan, Gus Ipul tertinggal jauh. Ia tercatat hanya sekali mendapatkan penghargaan yaitu Lencana Melati Pramuka, sementara Khofifah lebih dari apa yang dicapai oleh Gus Ipul yakni tahun 2011 didapuk sebagai tokoh penggerak masyarakat oleh Islamic Fair of Indonesia. Juga pernah mendapat penghargaan dari Menteri Kehutanan atas kontribusinya menggerakan warga Muslimat NU menanam pohon. Sebagai inisiator Koperasi An-Nisaa, Khofifah juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM, yakni pada tahun 2008 dan 2013, atas komitmennya keliling propinsi mengajak perempuan/Muslimat NU agar segera membangun koperasi.
Terakhir, Bloomberg menyebut Khofifah sebagai salah satu wanita yang paling berpengaruh dalam Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dalam keterangan tertulisnya, Bloomberg menganggap Khofifah sebagai simbol kesuksesan perempuan di kancah politik nasional. Lebih lanjut silakan baca "World's Biggest Muslim Country Puts More Women Into Senior Roles". Khofifah saat menjabat sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja itu dinilai berperan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial di Indonesia.Â
Secara rasional Khofifah lebih pantas didukung untuk menjabat sebagai Gubernur Jatim periode 2019 -- 2024. Insya Allah.
-------mw-------
Ditayangkan dengan judul yang sama di penatajam.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H