Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Karangan Bunga Jelang Lengsernya Ahok-Djarot, Tanda Warga DKI Zaman Now Lebih Sadar Politik?

12 Oktober 2017   17:19 Diperbarui: 14 Oktober 2017   02:50 6623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Karangan Bunga dari Warga DKI (Galuh Kristicahyani/Dokumen Pribadi)

Saya pikir Anies-Sandi perlu melanjutkan model kepemimpinan partisipatif tersebut. Bukankah Anies-Sandi salah satunya berjanji untuk merangkul semua ras serta agama dalam melakukan pembangungan Jakarta?

Di antara karangan bunga itu ada karangan bunga yang dikirim --diduga keras-- oleh atas nama Uno Family. Jika itu benar berasal dari keluarga Sandiaga Uno sang wakil gubernur baru, ini terasa melegakan. Apalagi itu bersifat pribadi bukan formal. Kalau formal ucapan itu menjadi basa-basi biasa, memang harus begitu, tapi jika secara pribadi lebih sesuatu banget.

Karangan bunga yang diduga berasal dari Keluarga Sandiaga Uno (darirakyat.com)
Karangan bunga yang diduga berasal dari Keluarga Sandiaga Uno (darirakyat.com)
Kalimat dalam karangan bunga itu tertulis "Terima kasih Pak Djarot dan Pak Ahok. Semoga Kepemimpinan Anda Menjadi Inspirasi."

Kalimat itu singkat namun maknanya dalam. Makna yang bisa saya tangkap salah satunya adalah Sandiaga Uno mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh Ahok-Djarot terhadap Jakarta ada benarnya dan itu menjadi inspirasi buatnya selama ia akan menjalankan kepemimpinannya.

Mereka khan rival? Rivalitas boleh saja, yaitu rivalitas dalam memperbaiki Jakarta menjadi lebih baik, rivalitas untuk menjadikan warga Jakarta aman dan nyamun itu harus. Namun rivalitas yang bermakna bersaing menjadi dan menduduki posisi puncak di Jakarta itu terbatas. Rivalitas jenis ini tak boleh abadi. Ya, saat ini, rivalitas jenis itu sudah selesai. Baku unjuk program terbaik, baku bully, baku nyinyir dan nyonyor, baku serang pun sudah harus berhenti. Pilkada 2017 sudah diketahui pemenangnya. Ahok-Djarot sudah menyatakan secara ikhlas menerima kekalahannya. Anies-Sandi sebagai Gubernur dan wakil gubernur yang baru akan meneruskan pekerjaan Ahok-Djarot. Pak Sandi menyatakan bahwa Pak Djarot cukup membantu dalam masa transisi kepemimpinannya. Para pendukung masing-masing kubu hendaknya bersatu. Kini saatnya warga Jakarta rukun kembali. Kini saatnya bekerja.

Tak pernah terjadi di wilayah lain kejadian seperti ini selain di DKI Jakarta. Sedikit pun tak pernah saya mendengar ada karangan bunga sebanyak itu dikirimkan oleh warga suatu wilayah propinsi kepada gubernurnya yang akan lengser. Ini suatu hal yang baru dan bisa diartikan bahwa warga DKI zaman now lebih care dan lebih apresiatif pada pemimpinnya, lebih jauh lagi terbaca bahwa warga lebih menyadari sedemikian berharganya pemimpin buat kehidupan mereka. Tentu saja terutama pemimpin yang memang bekerja keras dengan baik dan memuaskan hati mereka. Peristiwa pemilihan dan pergantian pemimpin adalah peristiwa dalam lingkup peristiwa politik karena itu karangan bunga yang terkirim bisa jadi mengungkap kesadaran politik warga DKI yang lebih tinggi.

Semoga.

-------mw-------

Sumber Bacaan

  1. Detik
  2. Dari Rakyat1
  3. Kompas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun