Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Abrakadabra Cinta

10 Oktober 2017   19:24 Diperbarui: 10 Oktober 2017   19:31 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

titik-titik hujan deras mengepung tanah

Semua pun lalu berair membasah

Demikian juga hati dan benakku

membasah sebab sihir renyah tawamu

gemetaran jiwa dan ragaku

menggelisah menderita makin menderaku

tersandung bongkahan lagak dan gayamu

membuatkan rinduku makin menggebu

sungguh lalu aku mati kutu

bak singa yang kuat namun tak berkuku

lalu lunglai telentang tak berdaya

namun justru aku suka bahkan bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun