Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kecantikan Wanita: Berkah atau Bencana?

2 Mei 2017   20:30 Diperbarui: 3 Mei 2017   10:52 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratu Cleopatra (Sumber:www.needsindex.com)

Cantik dalam terminologi tulisan ini bukanlah seperti yang ada dalam kalimat, “Wanita cantik itu adalah ibuku” atau “Sayang, kamu cantik sekali”. Pemahaman saya dalam dua kalimat contoh tersebut adalah sangat dimungkinkan bersifat subyektif. Sangat dimungkinkan semua anak akan menilai ibunya adalah wanita yang paling cantik, dan pada kalimat kedua sangat dimungkinkan seorang suami yang mencintai istrinya menilai bahwa istrinya itu cantik. Cantik dalam terminologi tulisan ini adalah sebagaimana orang menilai Angelina Joli itu cantik.  Raisa itu cantik. Jadi, cantik secara fisik dan penilaian itu lepas dari subyektivitas cinta atau adanya hubungan tertentu.

Juga, kecantikan yang dimaksud dalam tulisan ini lepas dari unsur artifisial. Maksud saya bukan kecantikan karena operasi plastik sebagaimana yang trend di Korea Selatan atau kecantikan milik lady boy di Thailand.

Kecantikan yang saya maksud adalah kecantikan asli secara fisik yang hanya dimiliki oleh wanita. Sedangkan pria hanyalah pihak yang menikmati kecantikan wanita. Dengan demikian banyak ditemui dalam catatan sejarah banyak kisah yang secara langsung terkait dengan kecantikan wanita. Sehingga kita bisa menilai apakah kecantikan itu sebuah angurah atau bencana.

Mari kita simak bersama hasil pengamatan saya.

Tak hanya dalam cerita fiksi, dalam kisah nyata kecantikan pun selalu ingin dimiliki dan didamba baik oleh si empunya kecantikan yaitu baik wanita itu sendiri maupun pria sebagai penikmatnya. Keduanya berlomba-lomba untuk dapat menguasainya. Wanita ingin selalu tampil cantik dalam setiap kesempatan, bahkan kalau bisa dari bangun tidur sampai ia tidur kembali. Wanita rela melakukan apa saja agar dirinya tampil cantik setiap saat. Ia harus berpakaian sedemikian rupa, beraneka kosmetik digunakannya, gerak tubuh diatur segemulai mungkin, cara berbicara, bahkan tersenyum pun diatur sedemikian rupa agar selalu cantik dan menarik para pria.

Sebaliknya, para pria pun terkadang juga rela memberikan bahkan mengorbankan apapun demi mendapatkan wanita yang tercantik untuk dirinya. Tak peduli wanita cantik itu masih lajang ataupun kadang bahkan wanita yang sudah bersuami pun ingin dikuasainya. (pria nekat, Bleh…!!)

Tak jarang para pria itu berkelahi, bahkan berperang serta saling bunuh untuk mendapatkan wanita cantik yang diidamkannya. Setelah itu, para pria itu akan berupaya menyenangkan hati para wanita cantik itu agar rela dalam penguasaannya selamanya.

Ilustrasi Pembunuhan Habil oleh Qabil (Sumber: www.felsefehayat.net)
Ilustrasi Pembunuhan Habil oleh Qabil (Sumber: www.felsefehayat.net)
Tengok saja sejarah anak keturunan manusia pertama Adam as: Habil dan Qabil. Qabil pun harus membunuh saudaranya Habil demi mewujudkan keinginannya untuk menikahi saudara kembarnya Iqlimiya yang lebih cantik daripada harus menikahi saudara kembar Habil, Layudha.

Mark Anthony dan Ratu Cleopatra (Sumber: www.au.pinterest.com)
Mark Anthony dan Ratu Cleopatra (Sumber: www.au.pinterest.com)
Sejarah Mesir di masa kejayaan Pharaoh, dikenal Ratu Cleopatra yang diceritakan amat cantik dan seksi.

Ratu Cleopatra adalah ratu yang dikenal paling cantik saat itu, ia pandai menjaga penampilannya, ia pandai memanfaatkan sex appealnya. Cermati sebagaimana yang ditulis oleh Kompasianer Ellys Utami Purwandari:

“……… Cleopatra sangat memperhatikan busana yang dikenakannya. Saat dia tampil untuk tugas resmi kerajaan dan berada di depan publik, dia mengenakan busana khas Mesir, gaun panjang yang dihiasi manik-manik dan bordir. Sedangkan jika berada dalam istana pribadinya Cleopatra mengenakan busana khas Yunani yang berbahan linen lembut atau sutra. Kebersihan tubuh juga sangat diperhatikannya. Mandi dengan menggunakan sabun serta memakai wewangian atau parfum setelah mandi merupakan rutinitas yang tidak pernah ditinggalkan Cleopatra. Parfum atau wewangian itu terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu manis (cinnamon), bunga lily, kayu cedar, madu dan henna. Dan umumnya wanita Mesir juga memiliki kebiasaan yang sama soal mandi dan memakai parfum ini. Untuk tata rias atau make up, Cleopatra juga tidak kalah perhatiannya. Bedak, blush on, eye liner, eye shadow, lipstick sudah dipakai sang Ratu pada masa itu dan tentu saja bahannya bukan bahan kimia seperti saat ini tapi bahan-bahan alami dengan warna yang natural. Cermin untuk mematut diri juga sudah dibuat pada jaman itu, bedanya bukan dari kaca tapi terbuat dari logam. Ratu Cleopatra juga menggunakan wig sebagai pelengkap penampilannya dengan hiasan mahkota ular cobra sebagai mahkotanya….…..”

Ratu Cleopatra memanfaatkan kecantikannya agar Mesir menjadi kekaisaran yang kuat dan besar, ia pun menguasai baik Mark Anthony maupun Julius Caesar sehingga keduanya bertekuk lutut di hadapannya. Berikut uraian soal itu.

“……….kekaisaran Romawi sangat berambisi untuk menguasai Mesir, negeri yang kaya dan subur. Cleopatra, sang ratu Mesir, berupaya dengan segala cara untuk melindungi Mesir dari penguasaan Romawi. Karena tahu tentara Mesir tidak akan mampu melawan tentara Romawi, maka Cleo mendekati jenderal pemimpin Romawi, Julius Caesar. Caesar terpikat dan jatuh cinta setengah mati kepada Cleo. Ia menikahi Cleo, meskipun sesungguhnya ia sudah punya isteri di Romawi bernama Calpurnia.  Karena cinta dan kekagumannya kepada Cleo, Caesar membiarkan Cleo tetap menjadi ratu di negerinya sendiri……”

“………… Sebagaimana Julius Caesar, Mark Antony pun bertekuk lutut di hadapan Cleopatra. Ia menjadi kekasih Ratu Mesir itu, dan lebih suka tinggal di istana Cleo daripada mengurusi pasukannya dan berperang menaklukkan jajahan baru. Pewaris Caesar, Octavianus, sangat marah, dan bersama tentara Romawi berniat menyerang Cleopatra dan Antony di Mesir. Antony kalah dalam peperangan di Actium, dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

Setelah kematian Antony, Cleo merasa tidak akan mampu mempertahankan Mesir dari gempuran Octavianus. Ia tidak sanggup melihat negeri yang dicintainya bakal dihancurkan Romawi. Ia juga tidak sudi dijadikan tawanan oleh Octavianus dan diarak dalam kehinaan di hadapan rakyatnya sendiri. Maka ketika pasukan Romawi tiba di Mesir, Cleo mengakhiri hidupnya dengan membiarkan ular Asp yang sangat beracun menggigit tubuhnya…..”

Dasamuka Menculik Shita (Sumber: http://nuradiwibowo02.blogspot.co.id/2014/02/)
Dasamuka Menculik Shita (Sumber: http://nuradiwibowo02.blogspot.co.id/2014/02/)
Selain itu, sejarah manusia juga punya kisah Ramayana, dimana Raja Alengkadiraja Dasamuka tergila-gila pada kecantikan Shita istri dari Sri Rama. Dengan nekat Dasamuka menculik Shita dari kediamannya saat dalam pengasingan di hutan. Dikurungnya Shita di lingkungan istana Alengka. Dipenuhi segala kebutuhan Shita. Dihibur dan disenangkannya hatinya,namun Shita bergeming, ia menolak birahi Dasamuka.

Raja Dasamuka yang sakti dan tak dapat mati dapat dikalahkan oleh Rama yang dibantu oleh Hanuman si Kera Sakti. Shita yang dikenal sebagai putri raja yang cantik saat itu dapat direbut kembali oleh suaminya, Sri Rama. Sementara kerajaan Alengkadiraja porak poranda.  

Kisah kecantikan yang lebih tragis adalah kisah Rara Mendut, karena kecantikannya ia harus mati dihunjam keris pria yang mencintainya, Tumenggung Wiraguna.

Kisah cinta yang tragis itu ditulis dalam kitab babad Jawa pada abad ke-17 zaman kerajaan Mataram. Kitab itu menceritakan seorang gadis nelayan Rara Mendut menolak untuk diperselir oleh Tumenggung Wiraguna. Tumenggung Wiraguna tergila-gila oleh kecantikan Rara Mendut. Namun Rara Mendut tak silau oleh jabatan dan harta sang Tumenggung. Rara Mendut menolak mentah-mentah cinta sang Tumenggung. Penolakan Rara Mendut yang notabene adalah “harta pampasan perang” itu membuat sang Tumenggung berang, demi menjaga martabatnya, ia mewajibkan Rara Mendut membayar pajak tinggi setiap hari. Untuk membayar pajak yang dikenakan sang Tumenggung, Rara Mendut pun berjualan puntung rokok yang dihisapnya, semakin pendek puntungnya semakin mahal harganya. (Wanita perokok ternyata udah ada sejak jaman kerajaan Mataram, Bleh….).

Rara Mendut dan Pranacitra (Sumber http://penakuasaberkarya.blogspot.co.id/2015/04/roro-mendut-prono-citro.html)
Rara Mendut dan Pranacitra (Sumber http://penakuasaberkarya.blogspot.co.id/2015/04/roro-mendut-prono-citro.html)
Dalam kesehariannya menjual rokok (sambil merokok) inilah Rara Mendut menemukan cintanya pemuda lajang Pranacitra. Demi bertemu dan memadu cinta dengan Rara mendut, Pranacitra pun rela bekerja menjadi perawat kuda milik sang Tumenggung. Singkat kisah, keduanya berkeinginan lari dari lingkungan sang Tumenggung, namun malang tak bisa ditolak untung tak bisa diraih, Tumenggung Wiraguna menangkap basah keduanya. Pranacitra pun terlibat adu laga dengan Tumenggung. Tentu saja Pranacitra kalah, saat keris sang Tumenggung hendak ditancapkan, Rara Mendut melindungi sang kekasihnya Pranacitra, tak pelak keris Tumenggung Wiraguna menancap tembus dada Rara Mendut bahkan dikisahkan keris itu sampai juga menewaskan Pranacitra.

Sejarah juga mencatat, ternyata tak hanya pria yang harus berbuat apa saja demi memiliki dan menikmati kecantikan yang dimiliki wanita, bahkan dalam suatu kisah, wanita sendiri pun harus mengorbankan wanita lainnya agar dirinya menjadi paling cantik. Ingat kisah Putih Salju atau Snow White?

snow-white-jpg-5908874cf37e613e7b65fd78.jpg
snow-white-jpg-5908874cf37e613e7b65fd78.jpg
Demi ambisinya menjadi wanita tercantik sejagad, Ratu Ravenna tega berupaya membunuh putri tirinya sendiri Snow White. Ia selalu bertanya cermin sihirnya  yang bisa tahu keadaan sekarang ataupun yang masa akan datang.

“Hai, Cermin di dinding, siapa yang tercantik diantara semua wanita di dunia ini?" Sang Cermin selalu menjawab, "Andalah Ratu, wanita yang tercantik dari semuanya".

Dan sang Ratu pun merasa puas, karena tahu bahwa Cermin sihirnya tidak pernah berkata mengada-ada.

Namun begitu Snow White beranjak dewasa menjadi seorang gadis dan makin lama makin cantik, bahkan kecantikannya jauh melebihi kecantikan Ratu Ravenna.

Suatu hari ketika sang Ratu bertanya kepada cerminnya, "Cermin di dinding, Siapa yang tercantik diantara semua saat ini?"

Sang Cermin menjawab, "Ratu, anda cantik, tetapi Snow White lebih cantik dari anda." Ratu Ravenna sangat terkejut dan warna mukanya menjadi kuning lalu hijau (tepatnya hijau kuning, kelabu, merah muda dan biru…..heheh) oleh rasa cemburu, dan sejak itu, ia berbalik membenci Snow White. Semakin lama, rasa cemburunya bertambah besar, hingga dia tidak memiliki kedamaian lagi. Ia ingin melenyapkan Snow White dari muka bumi.

Dari kisah kasih di atas, terlihat bahwa dari banyak kisah sejak dulu sampai sekarang  "pesona" kecantikan membawa hawa mematikan untuk orang-orang di sekitarnya. Sehingga hal ini menurut amatan saya ternyata kecantikan wanita kok terasa “menakutkan”  ya? Bagaimana menurut Anda?

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia

**) Sumber bacaan

  1. Cleopatra, Legenda Sepanjang Masa. https://tutinonka.wordpress.com/2009/05/25/cleopatra-legenda-sepanjang-masa/
  2. Snow White and the Huntsman. http://www.imdb.com/title/tt1735898/
  3. Roro Mendut, Tokoh Perempuan Legendaris dari Pati. http://www.direktoripati.com/2015/02/roro-mendut-tokoh-perempuan-legendaris-dari-pati.html
  4. Ramayana: Kisah Cinta Paling Tidak Bahagia di Dunia. https://www.selasar.com/jurnal/33053/Ramayana-Kisah-Cinta-Paling-Tidak-Bahagia-di-Dunia
  5. Kronologi Pembunuhan Habil. http://kisahmuslim.com/1968-kisah-pembunuhan-habil.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun