[caption caption="Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Ahok"][/caption]
Â
Keputusan Ahok untuk lebih memilih jalur independen dibanding melalui parpol mengejutkan sekaligus mengundang banyak pertanyaan dari berbagai kalangan. Salah satu pertanyaan yang cukup dan penting dan membuat penasaran adalah siapakah yang mempengaruhi Ahok mengubah keputusannya?
Jika diperhatikan dengan cermat Ahok mendeklarasikan dirinya berpasangan dengan Heru Budi Hartono melalui jalur independen pada 6 Maret 2016, padahal pada 4 Maret 2016 Ahok seperti diberitakan tempo.co menyatakan ia akan menunggu keputusan PDIP untuk mendeklarasikan dirinya bersama Jarot sebagai pasangan Pilkada 2017 yang diusung oleh PDIP.
"Bagi saya, partai yang mau ikut silakan dukung, kami senang. Tapi saya enggak bisa kasih bantuan uang, atau bikin kaus semua, enggak bisa?" kata Ahok di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat, 4 Maret 2016.
Ahok mengaku masih menunggu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memutuskan apakah mereka bersedia menyandingkan dia dengan Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur. "Minggu depan. Kami tunggu sampai minggu depan. Karena kami mesti mengisi nama (cawagub)," katanya.
Jika Djarot tidak mendapat izin dari PDIP, ia akan menggandeng Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Saat ini, dia mengaku sudah ada Partai NasDem yang mengusungnya. Selengkapnya disini.
Dalam kondisi normal Ahok tentu saja harus memegang apa yang diucapkannya, ia harus menunggu keputusan PDIP mendeklarasikan dirinya bersama Jarot sampai 11 Maret 2016, namun dua hari kemudian pada 6 Maret 2016 secara mengejutkan ia malah menyatakan maju bersama Heru Budi Hartono melalui jalur independen, dimana Teman Ahok yang akan mengusungnya.
Sebagaimana diakui oleh Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas minggu malam di rumah Ahok di Pantai Mutiara, Jakarta Utara Ahok berdiskusi dengan Teman Ahok selama empat jam. Hasil diskusi tersebut akhirnya Ahok yang semula bersikeras tetap bersama Jarot memilih Heru sebagai pasangannya dan memutuskan maju pilkada 2017 melalui jalur independen.
Luar biasa Teman Ahok (TA) itu. Ia bisa meyakinkan politikus sekaliber Ahok untuk mengubah keputusannya dalam empat jam diskusi! Mengubah keputusan penting dalam karir hidup dan politiknya. Kira-kira punya kekuatan apa TA sehingga ia bisa mengubah keputusan Ahok yang beresiko itu?