Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Sukses Penulis Online: Menerbitkan E-Book Sendiri Melalui Layanan Penerbitan Online

27 Januari 2014   16:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:25 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13908155251977825213

[caption id="attachment_308583" align="aligncenter" width="561" caption="Menerbitkan E-Book Sendiri Melalui Layanan Penerbitan Online"][/caption] Tulisan ini, saya ungkap terus terang, terinspirasi oleh tulisan Kompasioner bernama Ara (Nggak apa khan kupanggil hanya Ara saja?) atau yang mempunyai nama pena "Bocah Kakehan Polah," yang berjudul "Tak HL, Minim Vote + Komentar, Akhirnya Menang" tertanggal 26 Januari 2014. Tak lama kemudian, setelah membaca tulisan Ara itu, mucul pesan di Google Talk saya dari Mbak Erenbeckam datang, "....cah iki kancaku fb kaet 2010 mas, wartawati neng bengkulu.. gaya tulisane apik, pan ngundang aq mami.. wkwkwkkk.." (anak ini temanku FB sejak 2010 Mas, wartawati di Bengkulu, gaya tulisannya bagus, khan panggil aku mami..wkwkwkk.., terjemah bebas, Pen). Kisah ketekunan Ara seperti yang diungkap di dalam artikelnya tersebut patut untuk ditiru. Betapa sejak SMA Ara terus menulis dan mengikuti sampai 70 lomba walaupun gagal akhirnya menang juga dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 500,000.- (lima ratus ribu rupiah) dari Kompasiana. Saya menangkap keinginan kuatnya untuk menerbitkan buah karyanya menjadi sebuah buku. Saya cuplik ungkapan hatinya dalam artikel tersebut: ".....Tidak percaya, karena saya bukan orang yang terbiasa ‘dapat uang dari nulis’. Tidak percaya, karena ini lomba menulis pertama yang berhasil saya menangi setelah lebih dari 70 kali ikut lomba (dan gagal), sejak SMA. Tidak percaya, karena saya bukan master fiksi yang biasa lalu lalang di kanal fiksi dan tak jarang merebut HL. Tidak percaya, karena belum ada satu bukupun yang saya telurkan. Sesaat setelah pengumuman pemenang, salah satu pemenang yang lain menghubungi saya via facebook. Saat saya tanya, ternyata dia ini sudah punya 6 buku antologi cerpen. Saya jadi termenung dan minder sendiri. Satu-satunya prestasi yang saya miliki di bidang tulis menulis “hanyalah” pemenang hiburan sebuah ajang Give Away di blog seorang teman." Sebelumnya, hari Jum'at 24 Januari 2014 yang lalu , saya diundang oleh Penerbit Gema Insani, Jakarta untuk memberikan pandangan saya terntang e-book dan self-publishing di era digital ini dalam seminar terbatas yang dihadiri oleh manajemen penerbitan tersebut. Dalam mempersiapkan seminar itu, saya membaca suatu kisah menarik tentang kisah sukses seorang penulis online berbentuk e-book, Karen McQuestion dalam artikel "Vanity Press Goes Digital" oleh Geoffrey A. Fowler dan Jeffrey A. Trachtenberg tertanggal 3 Juni 2010 yang ditayangkan oleh The Wall Street Journal, media online dari Amerika Serikat yang dibaca hampir orang di seluruh dunia. Dalam artikel itu Geoffrey dan Jeffrey menuturkan Penulis Karen McQuestion menghabiskan hampir satu dekade mencoba tanpa hasil untuk membujuk penerbit di New York untuk mencetak salah satu bukunya. Bulan Juli, wanita berusia 49 tahun dan ibu tiga orang anak itu memutuskan untuk menerbitkannya sendiri, secara online. Sebelas bulan kemudian, McQuestion telah menjual 36.000 e-book melalui Kindle e-bookstore Amazon.com Inc. dan menjadi  pilihan buku untuk difilmkan oleh seorang produser di Hollywood. Melihat kesuksesan buku online McQuestion tersebut, divisi penerbitan Amazon memutuskan untuk menerbitkan versi cetak novel pertamanya, "A Scattered Life," kisah tentang segitiga persahabatan antara tiga wanita di kota kecil Wisconsin. Memang menerbitkan buah karya dalam bentuk e-book secara online memerlukan keberanian  untuk memulai. Kapan lagi? Kita harus berani, jika  mengingat banyak hal yang sekan menjadi hambatan jika kita ingin menerbitkan buah karya kita melalui sebuah penerbitan cetak. Waktu tunggu yang lama, proses editing dan lay-out, belum lagi proses seleksi dari penerbit itu sendiri dan distribusi. Waktu yang lama ini sekarang sudah berubah menjadi lebih cepat dengan adanya self-publishing, secara kita sendiri yang memutuskan untuk menerbitkan, sehingga hambatan dari akumulasi waktu tunggu seleksi, proses editing dan lay out dari penerbitan menjadi tidak ada. E-book pasti lebih murah karena tidak menggunakan kertas sebagai media cetak dan tidak perlu biaya distribusi. Dengan teknologi e-book, buah karya itu mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk dibaca oleh banyak orang, karena untuk mencari dan mengaksesnya menadi lebih mudah, bahkan memungkinkan kita penulis yang tidak terkenal untuk bisa bersaing dengan penulis yang ternama dengan mempunyai peluang keberhasilan yang sama besar. Hal yang perlu dicatat sebelum kita menerbitkan secara online buah karya kita, adalah mempelajari betul aturan main kerjasama dengan pihak yang mendistribusikan e-book kita. Jane Friedman mantan Direktur News Corp. HarperCollins Publishers memberikan 10 hal yang perlu diperhatikan bagi penulis online sebagai berikut: 1.  Apakah layanan itu sebuah layanan khusus? Layanan penerbitan online bisa dipasarkan langsung oleh penulis dan hampir selalu dilakukan secara khusus. Itu berarti kita dapat menggunakan layanan mereka untuk menjual e-book tersebut.  Sementara itu kita bisa juga menjual e -book di mana pun kita suka (atau menggunakan layanan lain). 2. Jika itu layanan khusus, bagaimana perjanjian kerjasamanya? Jika kita menjual e-book tersebut melalui agen penjualan, biasanya jangka waktu masa berlaku perjanjian adalah 2-3 tahun. Hal ini untuk menghindari adanya perubahan pikiran: sampul sudah didisain dan siap, file e-book" kita juga sudah siap dan segalanya sudah diatur, tiba-tiba kita berubah pikiran untuk menggunakan agen lain. 3. Apakah anda mengontrol harga e-book anda? Walaupun layanan penerbitan mempunyai standar harga e-book sendiri, tetapi kita juga bisa menentukan harga e-book tersebut. 4. Bagaimana perhitungan royalti dan pembayarannya? Masing-masing layanan mempunyai aturan main tersendiri. Biasanya hak royalti penulis sebesar 60-70 persen dari harga e-book yang disetujui. Karena penjualan secar online, maka tiap e-book yang terjual, potongan akan langsung dikenakan oleh layanan itu. 5. Apakah ada biaya lain? Biaya lain akan dikenakan jika kita menghendaki format isi e-book yang berbeda. Biaya lain dikenakan jika ada format khusus pada grafik, tabel dan gambar. 6. Format file apa yang bisa diterima? Pada dasarnya pengetikan dilakukan pada Microsoft Word diterima. 7. Siapakah yang memiliki file e-book setelah diterbitkan? Idealnya penulis memiliki file e-book tersebut, tetapi pada umumnya penyedia layanan penerbitan online yang menyimpannya. Supaya anda tidak mudah berpindah layanan ke lainnya. 8.  Apakah pada perlindungan DRM dan formatnya dari pembajakan? DRM adalah digital right management. Pada dasarnya DRM melindungi e-book kita dari pembajakan. Tetapi seharusnya DRM tidak perlu dalam hal ini, karena bentuknya adalah e-book file. 9. Kemana e-book Anda didistribusikan? Tergantung tiap-tiap agen penjualan, Setiap penerbitan online mempunyai agen tersendiri. 10. Apakah kita bisa mengubah e-book tersebutselama masa penjualan? Kita bisa mengupload e-book yang sudah  direvisi sesuka kita. Jadi berdasarkan kemudahan-kemudahan di atas, Ara (dan kita semua) tak perlu takut dan harus berani memulai untuk menerbitkan buah karya itu. Kapan lagi? Tak perlu ditunda. Tak perlu takut. Niat baik yang kuat disertai semangat akan  berbuah berkah. Semoga bermanfaat.

------mw------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia. **) Bahan Bacaan 1. http://online.wsj.com/news/articles/SB10001424052748704912004575253132121412028?mg=reno64- wsj&url=http%3A%2F%2Fonline.wsj.com%2Farticle%2FSB10001424052748704912004575253132121412028.html 2. http://janefriedman.com/2012/02/10/10-questions-epublishing/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun