Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Balada Kantuk nan Suntuk

1 April 2015   23:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_376209" align="aligncenter" width="551" caption="Balada Kantuk nan Suntuk"][/caption]

Sumber Gambar

-------oOo------

ku terbangun
ku melamun
ku tertegun
sepi pun mengalun

ku menerawang
melayang-layang
pikiran tak keruan
entah sampai kapan

kantuk datanglah
buatkan badanku lelah
benakku melemahlah
lalu mataku terpejamlah

ku ingin bermimpi
bersamamu dalam sepi
di antara dengusan birahi
sampai esok pagi

mantra-mantra malam
menyelinap mencekam
di antara bayang kelam
tapi mata tak juga meram

duh
ku mengeluh
ku mengaduh
sampai terenyuh

gelap semakin larut
dingin malam samakin akut
dada makin lemah berdegup
namun mata tak kunjung tertutup

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang ebih cinta Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun