Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Australia Blingsatan dan Khawatir, Kapal Perang RI Dikerahkan di Perairan Perbatasan Indonesia Australia

2 Februari 2014   08:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:14 21616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1391304745748694852

Wartawan politik nasional Sidney Morning Herald Jonatahan Swan menulis terkait pencari suaka, Abbot menegaskan ketika menjawab pertanyaan media di Davos Swiss di Forum Ekonomi Dunia 22 Januari 2014 --yang saat itu tidak dihadiri baik oleh Preside SBY dan Gubernur DKI Jokowi-- agar Indonesia memahami bahwa kedaulatan suatu negara adalah isu yang serius. Karena itu Abbot akan tetap menghentikan perahu pencari suaka dan melanjutkan operasi perbatasan. Menghentikan perahu pencari suaka itu menyangkut kedaulatan Australia dan Australia tidak akan meberi jalan bagi imigran ilegal, walaupun kerjasama dengan Indonesia dihentikan.

Terkait hal itu, menyikapi sikap kepala batu Australia, Pemerintah RI merealisasikan niat untuk memperketat wilayah perairan yang berbatasan dengan Australia.

Harian The Guardian, Jumat 24 Januari 2014 melansir pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati yang menjelaskan bahwa beberapa kapal peluncur rudal dan torpedo, kapal perang corvette dan pesawat perbatasan air dikerahkan ke wilayah perbatasan itu. Bahkan Menurut Juru Bicara TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, apabila ada pelanggaran perbatasan, pangkalan udara di Makassar siap membantu mengamankan.

"Australia bisa dijangkau dari sana," ujarnya. Pangkalan Udara Sultan Hassanudin di Makassar, adalah pangkalan bagi 16 pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia. Dengan menggunakan pesawat itu, hanya butuh waktu satu jam mencapai Australia.

Langkah Pemerintah RI untuk menjaga perbatasan ini mulai membuat Parlemen Australia khawatir. Namun, langkah itu tidak mengejutkan bagi mereka.  Menurut anggota parlemen dari Partai Buruh, Chris Bowen, kebijakan yang ditempuh RI merupakan hasil yang dituai dari kebijakan Perdana Menteri Tony Abbott, Menteri Imigrasi, Scott Morrison dan Menteri Luar Negeri, Julie Bishop, yang bersikap kepala batu.

--------mw--------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia. **) Sumber bacaan 1. http://www.smh.com.au/federal-politics/political-news/tony-abbott-to-indonesian-president-sby-we-will-continue-to-secure-our-borders-20140122-317q2.html 2. http://us.dunia.news.viva.co.id/news/read/476225-kapal-perang-ri-disiagakan-di-perbatasan-australia 3. http://www.theguardian.com/media/2014/jan/29/tony-abbott-attacks-abc-for-taking-everyones-side-but-australias

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun