Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi Kartini] Setengah Mati Kartini Jaman Kini

21 April 2014   12:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:24 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_320804" align="aligncenter" width="295" caption="Setengah Mati Kartini Jaman Kini"][/caption]

Sumber Gambar BBM dari Rubianto Ariawan

Hari ini hari Kartini
lirih sendiri kubisiki
sebuah kisah perempuan jaman kini
di era reformasi

mari sejenak kita renungkan
seorang Kartini di jaman penjajahan
di tengah kekayaan ia hidup di kesederhanaan
memberikan warisan perjuangan

perempuan bukan barang pingitan
yang hidup sebatas rumah dan halaman
perempuan bukan barang murahan
yang hidup sebatas kamar pendek desahan

perempuan bukan hidup di dapur
yang memasak hanya nasi sayur
perempuan bukan pula barang hiasan
yang hidup sebatas acara peresmian

perempuan bukan hidup dalam semak
yang hanya hamil kemudian beranak
perempuan haruslah berpendidikan
bukan kubangan kebodohan

walau perempuan berbeda
dari fisik dan tutur kata
tapi perempuan harus punya kebebasan
seperti kaum pria yang punya kesempatan

mari sejenak kita renungkan
kisah perempuan di jaman kekinian
setelah Kartini berhasil memperjuangkan
ruang kebebasan bagi perempuan

perempuan kini boleh keluar rumah dan halaman
menempuh tingginya pendidikan
perempuan tak lagi hanya di dapur
perempuan kini pun bisa menjadi direktur

perempuan kini boleh bertahta
menjadi bagian dari penguasa negara
perempuan tak lagi hanya beranak
kini ia pun bebas berpendapat dan berteriak

perempuan kini tak hanya memasak nasi
kini ia pun bebas berkreasi
kreatif penuh percaya diri
menjaga diri hidup mengukir prestasi

tapi ada yang berubah menjadi pria
bercelana ketat tak pakai beha
hari-hari menjual diri
lupa jati diri Kartini

ada pula yang duduk di kursi tinggi
ongkang-ongkang kaki kumpulkan harta berpeti
hasil tipu berselimut korupsi
tak ingat lagi perjuangan Kartini

jangan sia-siakan perjuangan Kartini
dengan seremoni setahun sekali
jangan biarkan Kartini setengah mati
dengan laku lupa jati diri

[caption id="attachment_320818" align="aligncenter" width="300" caption="Ratu Atut Choisiyah: Gubernur Provinsi Banten"]

1398041604779122916
1398041604779122916
[/caption]

Sumber Gambar

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia
**) Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun
Fiksiana Community "Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Puisi Kartini"
***) Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun