Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Srintil] Kisah Cinta Panas Si Cabul Yuyu Kangkang (Untuk 18+)

23 Agustus 2014   13:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:47 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian juga dengan Klething Merah
Ia mulanya merasa ragu dan jengah
akhirnya ia pun setuju dan tak ada pilihan
hingga ia pun membuat tenda Yuyu Kangkang kepanasan

Selesai sudah pembayaran di muka suatu pekerjaan
ia pun memenuhi permintaan untuk menyeberangkan
sambil mereka tertawa cekikikan terpuaskan
cinta di siang hari di dalam tenda Yuyu Kangkang yang rupawan

Tak berapa lama datang seorang gadis manis sederhana
Klething Kuning namanya berpakaian ala kadarnya
Seolah ia gadis yang lemah tak berdaya
padahal ia gadis pemberani dan seorang karateka
di pinggangnya terselip sebuah pelindung raga

Ia pun meminta yang sama kepada Yuyu Kangkang
agar bisa membantunya untuk menyeberang
dasar memang Yuyu Kangkang mata keranjang
ia meminta Klething Kuning menemaninya di ranjang

Klething Kuning pun tersinggung dan marah
Mendengar permintaan kurang ajar yang parah
Ia pun menantang Yuyu Kangkang bertanding
Akhirnya Yuyu Kangkang mati di tangan Klething Kuning

Demikianlah kisah Yuyu Kangkang yang pandai bicara dan rupawan
ini hanya kisah rakyat sederhana yang kuceritakan dalam bentuk puisi
semoga tidak ada yang merasa tersinggung apalagi berasa sensi
jika memang ada mohon aku dimaafkan
akhirnya semoga kita bisa ambil kisah ini
sebagai hikmah pelajaran

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun