Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jokowi Harus Tendang Pantat SBY

5 September 2014   12:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:33 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14098655071234218501

[caption id="attachment_341141" align="aligncenter" width="512" caption="Jokowi dan SBY: Tak ada kawan/lawan abadi. Tak ada kompromi pada perilaku korupsi."][/caption]

Sumber Gambar

Dear Admin Kompasiana,

mohon untuk tidak salah sangka,
tulisan berikut bukanlah puisi,
tapi jajaran kalimat utama cerita,
jadi jangan ditendang ke kanal fiksi. ("_")

Ini kisah miris nyata terjadi di Indonesia
negeri yang disebut zamrud katulistiwa
banyak pejabat korupsi di tengah derita rakyatnya
berikut adalah untaian ceritanya

Al kisah suatu partai berlambang mercy
Partai besutan presiden yang bercokol saat ini
presiden bimbang suka menjaga citra diri
sudah lama terkena badai tsunami korupsi

Sungguh tak disangka dan tak dinyana
di era reformasi Partai Demokrat partai penguasa
sungguh aneh tapi nyata terjadi di depan mata kita
Satu persatu elit pengurusnya ditangkap dipenjara KPK

Bermula bisa racun mulut Nazarudin si bendahara
lalu Angelina Pingkan Sondakh si cantik jelita
disusul Andi Alfian Malarangeng pejabat Menpora
tak lupa Anas "gantung Monas" Urbaningrum sang ketua

Ada lagi anggota dewan pembina Hartati Moerdaya
Si "ngeri-ngeri sedap" Sutan Bhatoegana
Si "senyum serakah" Jero Wacik kini ikut pulak ternyata
Lalu kapan menyusul Ibas si putra mahkota?

Ibas kipas-kipas dolar dua ratus ribu
Yulianis bilang Ibas terima uang itu
diberita Kompas 15 Maret 2014 yang lalu
di sidang 21 Agustus 2014 si Nazarudin pun bilang begitu

"Katakan Tidak Pada Korupsi"
demikian partai ini berteriak sana sini
ternyata itu hanya slogan bunglon penutup diri
slogan tipu-tipu agar tidak dicurigai

Sungguh gila ini Partai Demokrat
Partai dua kali berkuasa pilihan rakyat
Kita mempercaya malah berkhianat
Pantas kita kutuk dunia akhirat

Pak Jokowi, bubarkan partai ini segera
terindikasi menerima aliran uang haram saat pilihan ketua
saat konggres di Bandung di bumi Sunda
demikian sidang 7 Juli 2014 kesaksian si Mauren Clara

Pak Jokowi, jangan ragu lagi
elit Partai Demokrat terbukti sekongkol kolektif korupsi
presiden adalah legal standing untuk urusan ini
mohonkan bubar Partai Demokrat ke Mahkamah Konstitusi

Pak Jokowi, bukti dan fakta sudah jelas
UU 2/2008 Pasal-40 dan UU 2/2011 dilanggar di luar batas
Partai Demokrat partai korupsi harus diberantas
Bubarkan partai ini sungguh amat pantas

Pak Jokowi... ! Pak Jokowi....!
sejarah bubarkan partai di Indonesia sudah ada
dulu terjadi pada PKI, PSI dan Partai Masyumi
jadi bubarkan Partai Demokrat janganlah ada  bimbang aneh dirasa

bubarkan partai besutan SBY itu jangan ditunda lagi..!
jangan tunggu partai-partai lain ikut korupsi
pada mereka buat shock therapy....!
terapkan juga hukuman mati agar mereka kapok dan merasa ngeri

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia
**) Sumber bacaan
1. Pak Presiden, Bubarkan Partai Demokrat Please!
2. Nazaruddin: Ibas Terima 200 Ribu Dolar di Gedung DPR
3. Saksi Akui Ada Aliran Uang ke Kongres Demokrat di Bandung
4. Yulianis: Benar, Ibas Terima 200.000 Dollar AS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun