[caption id="attachment_341141" align="aligncenter" width="512" caption="Jokowi dan SBY: Tak ada kawan/lawan abadi. Tak ada kompromi pada perilaku korupsi."][/caption]
Dear Admin Kompasiana,
mohon untuk tidak salah sangka,
tulisan berikut bukanlah puisi,
tapi jajaran kalimat utama cerita,
jadi jangan ditendang ke kanal fiksi. ("_")
Ini kisah miris nyata terjadi di Indonesia
negeri yang disebut zamrud katulistiwa
banyak pejabat korupsi di tengah derita rakyatnya
berikut adalah untaian ceritanya
Al kisah suatu partai berlambang mercy
Partai besutan presiden yang bercokol saat ini
presiden bimbang suka menjaga citra diri
sudah lama terkena badai tsunami korupsi
Sungguh tak disangka dan tak dinyana
di era reformasi Partai Demokrat partai penguasa
sungguh aneh tapi nyata terjadi di depan mata kita
Satu persatu elit pengurusnya ditangkap dipenjara KPK
Bermula bisa racun mulut Nazarudin si bendahara
lalu Angelina Pingkan Sondakh si cantik jelita
disusul Andi Alfian Malarangeng pejabat Menpora
tak lupa Anas "gantung Monas" Urbaningrum sang ketua
Ada lagi anggota dewan pembina Hartati Moerdaya
Si "ngeri-ngeri sedap" Sutan Bhatoegana
Si "senyum serakah" Jero Wacik kini ikut pulak ternyata
Lalu kapan menyusul Ibas si putra mahkota?
Ibas kipas-kipas dolar dua ratus ribu
Yulianis bilang Ibas terima uang itu
diberita Kompas 15 Maret 2014 yang lalu
di sidang 21 Agustus 2014 si Nazarudin pun bilang begitu
"Katakan Tidak Pada Korupsi"
demikian partai ini berteriak sana sini
ternyata itu hanya slogan bunglon penutup diri
slogan tipu-tipu agar tidak dicurigai