Kegagalan ini memang urusan pribadi PS seolah tak ada sangkut pautnya dengan Partai Gerindra, tapi perlu diingat bahwa PS dan Gerindra adalah satu. Kegagalan PS akan menjadi kegagalan Gerindra vise versa. PS telah gagal menyatukan dan memimpin keluarga, bagaimana ia akan memimpin bangsa yang besar dimana ada ratusan juta penghuninya, jika memimpin satu orang wanita dan seorang anaknya saja ia tak sanggup? Ingat bahwa "behind the succesful man there is a great woman."
Saran Untuk PS
Sebagai warga negara biasa, saya tentu saja bangga dengan pemimpin-pemimpin bangsa, walaupun saya Jokowi Lover tapi ada rasa kagum dan hormat saya kepada PS. Dalam tulisan saya sebelumnya saya sudah memberikan saran kepada pemimpin-pemimpin bangsa yang saya hormati, termasuk kepada PS. Tapi mungkin saja tulisan saya tak sempat dibaca olehnya, saran pertama kepada PS adalah agar ia turut serta mendukung Jokowi (lihat tulisan Prabowo Akhirnya Dukung Jokowi?), dengan mendukung Jokowi ia akan ditulis sebagai negarawan dalam tinta emas sejarah Indonesia. Tapi, ternyata ia memilih berhadapan dengan Jokowi, akhirnya PS kalah bahkan kekalahannya tak meninggalkan bekas simpati di sebagian masyarakat karena ia menunjukkan arogansi dengan bersikukuh bahwa ia lah yang layak menjadi presiden dengan menggugat KPU, tapi dengan maksud menggugat pilihan rakyat kepada Jokowi dengan dalih ada kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif.
Kegagalan-kegagalan yang terlewati dalam banyak peristiwa politik adalah sinyal bahwa PS harus mundur dari arena perpolitikan Indonesia. Tak usah melawan takdir. Melawannya adalah menuju kehancuran. Sebaiknya PS melanjutkan hidup tenang di bukit hambalang yang indah dan nyaman. Menjadi warga negara biasa saja sambil bercengkerama dengan rakyat biasa di sekitarnya. Sungguh tenteram dan damai lho Pak..!
Pilihan memang ada di tangan PS sendiri. Wallahu 'alam.
-------mw-------
*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia.
**) Sumber bacaan
1. Makna Tersembunyi Kelingking Jokowi dan Jempol Prabowo
2. Ngotot Pilkada Tidak Langsung, KMP Melanggar HAM
3. Yang Unik Pada Pribadi Jokowi dan Prabowo
4. PILKADA TAK LANGSUNG: Survei LSI, 81,25% Ingin Pilkada Langsung
5. Publik Ancam Tak Pilih KMP Pada Pemilu 2019