Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Insiden Air Asia Indonesia, Dibalik Pujian Ada Ancaman Perpanjang Larangan Terbang ke Eropa?

31 Desember 2014   16:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_362453" align="aligncenter" width="578" caption="Industri Penerbangan Indonesia Perlu Berbenah Diri Ke Arah Lebih Baik dan Profesional dan Profitable"][/caption]

Sumber Gambar

Dunia memuji Indonesia. Dunia internasional memuji kemampuan tim SAR Indonesia yang mampu menemukan AirAsia QZ8501 dengan cepat dan dianggap sebagai salah satu tim SAR terbaik di Asia. Media online www.detik.com menyebut bahwa operasi pencarian ini disebut sebagai pencarian tercepat sepanjang sejarah tragedi penerbangan dunia.

Kemarin pujian terhadap Indonesia diungkap oleh negara lain. Pasalnya Indonesia cepat tanggap menangani hilangnya Air Asia QZ8501 yang hilang kontak sejak pukul 6.17 wib 28 Desember 2014 setelah sekitar satu jam lepas landas dari Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Internasional Changi Singapura.

Pujian itu datang dari Greg Waldron Managing Editor FlightGlobal untuk wilayah Asia seperti yang diberitakan oleh Wall Street Journal (WSJ). Waldron dalam WSJ yang dikutip oleh www.kompas.com Selasa 30 Desember 2014) menyebut bahwa Indonesia memiliki kemampuan pencarian dan penyelamatan paling terdepan di antara negara-negara Asia.

"Indonesia telah berpengalaman menghadapi bencana sehingga mereka memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam menginvestigasi berbagai insiden," ungkap Waldron

Demikian juga Mark Martin seorang konsultan penerbangan independen, Martin Consulting, mengatakan bahwa Indonesia memiliki kapal laut tanpa awak yang mampu melacak keberadaan benda di bawah laut. "Jika ada pesawat yang tenggelam di laut, saya yakin, pihak Indonesia bisa dengan cepat melacaknya dan proses pencarian akan berhasil," tutur dia.

Martin juga menyarankan agar kru pesawat juga dilatih untuk memahami kondisi perairan yang ada dalam rute penerbangan di Indonesia dan memiliki kemampuan navigasi standar ketika dalam keadaan darurat.

Selain itu juga Toni Fernandes CEO AirAsia mengapresiasi tim SAR yang dengan cepat mampu menemukan posisi jatuhnya pesawat. "Kami sangat berterima kasih kepada Basarnas yang dengan cepat menemukan korban. Saat ini, fokus kami adalah bagaimana mengevakuasinya," tutur Fernandes.

Bahu-membahu: Kerja Keras dan Doa

Tanpa babibu dan bla bla bla sejak Air Asia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak oleh ATC Bandara Soekarno-Hatta Presiden Jokowi mengadakan konferensi pers di Papua terkait hilang kontaknya pesawat AirAsia QZ8501 rute SBY-Sing," kata Ibu Negara Iriana Widodo melalui akun Twitter pribadinya @IrianaJokowi, Minggu (28/12/2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun