Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kota, Kamera, dan Kartu Kredit

24 Januari 2019   15:39 Diperbarui: 12 Februari 2019   12:46 10328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya  menemukan kamera kedua saya sebagai kamera cadangan di Bilbao, Spanyol waktu menghadiri sebuah pertemuan dalam rangka pekerjaan di sana.

Kejutan yang kurang menyenangkan adalah waktu saya menemukan toko kamera yang menjual kamera yang saya inginkan, tetapi saya ternyata tidak mempunyai cukup uang tunai.

Saya sengaja menghindari membawa uang tunai dalam jumlah besar saat traveling, karena selain tidak aman, kalau uang tersisa waktu kembali ke Indonesia saya akan kena charge penukaran lagi sehingga rugi dua kali.

Solusi untuk menangani masalah seperti ini adalah dengan mempunyai kartu kredit travel yang dapat diandalkan dan banyak keuntungannya. Seperti Kartu Kredit Citi PremierMiles misalnya, dengan menggunakan Kartu Kredit Citi PremierMiles, kita bisa mendapat beragam keuntungan dari berbelanja di seluruh dunia.

Kita akan mendapatkan 1 Citi Miles tiap bertransaksi Rp. 8.750,- di Indonesia dan Rp. 5000,- di luar negeri. Citi Miles ini bisa ditukar dilebih dari 60 maskapai penerbangan dan 5.000 hotel di seluruh dunia. Asyiknya lagi, Citi Miles ini berlaku selamanya alias tidak akan hangus.

Selain itu juga, saat berada di Bandara, pemegang Kartu Kredit Citi PremierMiles tak perlu takut merasa bosan saat menunggu jadwal penerbangan. Dengan menggunakan kartu kredit travel ini, Anda dapat menunggu dengan nyaman karena bisa menikmati fasilitas masuk Airport Lounge gratis di lebih dari 800 Priority Pass Lounge di seluruh dunia.

(Eksotisme India, dokumen pribadi)
(Eksotisme India, dokumen pribadi)
Mendapat sebuah kamera yang saya inginkan adalah sebuah kejutan yang menyenangkan tetapi dalam traveling kadang juga ada kejutan yang tidak menyenangkan bahkan membahayakan. Saat mengujungi Kashmir di India beberapa tahun yang lalu saya pernah terjebak konflik bersenjata.

Kami terkurung di dalam hotel di kota kecil bernama Pahalgam. Terjadi konflik senjata. Beberapa tentara dan polisi India terbunuh, demikian juga banyak anggota militan yang berkeinginan memisahkan diri dari India.

Konflik bersenjata di Kashmir memang telah terjadi selama puluhan tahun. Ketika kami ke sana sebenarnya area itu sudah tidak ada konflik bersenjata selama sepuluh tahun dan dinyatakan aman.

Tetapi tiba-tiba saja suatu malam, seorang pimpinan militan yang masih muda dan populer tertembak. Hari berikutnya kerusuhan merebak dan semakin besar. Jam malam diberlakukan, semua kegiatan berhenti, toko-toko tutup, kegiatan ekonomi berhenti, bandara dan semua akses jalan ke bandara ditutup.

Kami seperti tahanan hotel karena tak bisa pergi ke manapun. Persediaan makanan di hotel mulai menipis. Sinyal internet sangat terbatas dan tidak ada sinyal HP. Akhirnya setelah dua hari terjebak di hotel di Pahalgam kami bisa meloloskan diri dengan bantuan seorang sopir lokal.

NETIZEN STORY cerita kolaborasi Kompasiana.com dengan CitiBank
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun