Ketika ada petir menyambar-nyambar saya selalu ingat pesan nenek saya waktu kecil dulu. Ucapkan: "Gandrik putune Ki Ageng Sela." itu nasehat nenek supaya saya terhindar dari sambaran petir.
Ungkapan yang berarti bahwa saya adalah cucu Ki Ageng Sela atau Selo akan mengusir petir.
Dalam cerita legenda Jawa Ki Ageng Selo adalah seorang sakti yang bisa menangkap petir. Cerita legenda ini banyak dikisahkan dalam dongeng maupun dipentaskan dalam ketoprak.
Pada sore hari kedua cuaca mendung dan mulai hujan. Saya sedang mempersiapkan presentasi saya untuk hari berikutnya ketika petir mulai menyambar-nyambar dan suara guntur yang keras mulai bersahutan.
Kedua, kamera saya letakkan pada bingkai jendela dengan ujung lensa menempel di kaca supaya tidak goyang dan juga supaya tidak ada bayangan atau pantulan.
Kamera saya atur pada ISO 100, kecepatan antara 5 sampai 10 detik, dan diafragma 8, 11, atau 16. Bukaan lama atau long exposure ini saya lakukan karena saya tidak tahu kapan petir akan menyambar.
Percobaan menekan tombol shutter yang berulang-ulang tentu akan ada yang mengenai sasaran. Hukum probabilitas berlaku, semakin banyak menekan tombol semakin tinggi kemungkinan petir akan tertangkap.
Mungkin, dari 10 kali jepretan hanya akan ada satu atau dua foto yang bagus.
Selamat mencoba keberuntungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H