Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

[Street Photography] Menemukan Cinta di Jalanan

17 Mei 2018   21:09 Diperbarui: 19 Mei 2018   02:24 2492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam fotografi jalanan atau street photography, unsur manusia selalu menjadi unsur utama dan pusat. Ada beberapa hal pokok dalam unsur manusia tersebut yang biasanya menjadi pusat perhatian fotografer jalanan seperti: ekspresi, emosi, sikap, keunikan, dan kandungan kisah dari subjek foto.

Tulisan ini adalah hasil berburu foto di jalanan dari berbagai tempat. Unsur manusia yang merangkai foto-foto ini adalah ekspresi dan rasa, khususnya rasa cinta dan kasih sayang.

Kasih ibu di jalanan Roma (dok pribadi)
Kasih ibu di jalanan Roma (dok pribadi)
Saya mengeksplorasi ekspresi dan emosi ungkapan cinta di jalanan karena saya bosan dengan ungkapan benci yang akhir-akhir ini membanjir di media sosial.

Saya sendiri, kadang tidak paham mengapa ada banyak sekali ungkapan benci ketika berselancar di dunia maya. Padahal ketika saya berselancar di jalanan di dunia nyata saya menemukan begitu banyak ungkapan cinta dan kasih sayang.

Kasih ayah di bandara Bangkok (dok pribadi)
Kasih ayah di bandara Bangkok (dok pribadi)
Maka akhir-akhir ini saya lebih gemar menelusuri jalanan dan menemukan cinta dan kasih sayang daripada berselancar di dunia maya dan menemukan ujaran kebencian.

Menelusuri jalan-jalan dan menemukan ungkapan cinta dan kasih sayang membuat saya lebih bahagia. Menenteng kamera kecil dan berselancar di jalanan dunia nyata lebih menyehatkan jiwa.

Cinta di Venezia (dok pribadi)
Cinta di Venezia (dok pribadi)
Kalaupun tidak sempat menelusuri jalanan dengan kamera, saya akan lebih banyak menggunakan gadget untuk mengedit foto-foto lama hasil berburu di jalanan yang mengekpresikan cinta dan membagikannya supaya dunia maya menjadi imbang antara benci dan cintanya.
Sayang anak (dok pribadi)
Sayang anak (dok pribadi)
Berselancar di dunia maya, khususnya di sosial media rasanya seperti berenang di sungai yang tercemar, ada banyak sampah mengapung. Kalau tidak hati-hati kita bisa tenggelam dan mati.
Cinta sampai tua di Bilboa (dok pribadi)
Cinta sampai tua di Bilboa (dok pribadi)
Satu hal yang diajarkan oleh fotografi kepada saya adalah: "menemukan keindahan!". Ketika kita menemukan keindahan kita akan bersyukur.

Lebih jauh fotografi jalanan atau street photography mengajarkan kepada saya: "menemukan kebaikan dan cinta dalam seorang manusia atau sekelompok manusia" karena street fotografi adalah selalu tentang manusia.

Cinta dalam sepotong lunpia (dok pribadi)
Cinta dalam sepotong lunpia (dok pribadi)
Fotografi jalanan berbeda dengan fotografi berita. Penekanan fotografi berita adalah pada nilai jual berita, nilai laku berita, dan kadang pada nilai sensasi berita.

Sedangkan fotografi jalanan penekanannya lebih pada nilai seni, nilai keindahan manusia sebagai subjek cerita.

Cinta ala jalan Milan (dok pribadi)
Cinta ala jalan Milan (dok pribadi)
Mari letakkan gadget sejenak dan ambil kamera. Telusuri jalanan dan abadikan ekspresi rasa cinta dan kasih sayang manusia. Baru setelah itu ambil gadget lagi dan bagikan ekspresi cinta dan kasih sayang itu di dunia maya. Salam fotografi jalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun