New York adalah tempat yang ideal untuk Street Photography. Nama- nama besar dalam genre street photography pernah mampir atau bahkan tinggal di New York dan banyak dari foto-foto karya master piece mereka dihasilkan di New York. Bruce Gilden misalnya adalah salah satu fotografer jalanan asal New York yang sangat terkenal.
Taxi kuning khas New York (dok. pribadi)
Secara demografi New York memang adalah tempat yang ideal untuk fotografi jalanan. Unsur pokok dalam fotografi jalanan adalah manusia. New York adalah kota terbesar di Amerika dengan jumlah penduduk sekitar 9 juta, jadi menemukan manusia untuk difoto  bukanlah hal yang sulit.
Kota besar dengan penduduk yang padat akan memudahkan fotografer mengambil gambar secara candid. Kerumunan manusia di pusat kota seperti New York menyediakan ratusan bahkan ribuan 'model' dengan berbagai gaya, aktivitas, dan keunikan yang siap di-candid.
Pembersih gedung pencakar langit. (Dok. Pribadi)
Menurut data statistik New York adalah kota paling beragam di dunia dalam hal bahasa. Ada sekitar 800 bahasa berbeda yang dipakai di kota New York, berarti ada sekitar 9 juta manusia dari 800 kelompok etnik yang berbeda.
Belum lagi ditambah para turis yang datang dari seluruh penjuru dunia. Keragaman ini memberikan bahan ketiga bagi fotografi jalanan yaitu keunikan.
Orang dari kelompok etnik tertentu mempunyai fitur wajah dan poster yang unik. Mereka juga cenderung mempunyai sikap dan perilaku yang unik. Selain itu, pakaian yang dikenakanpun cenderung spesifik.
Ground zero (dok. pribadi)
Dengan jumlah 'model' di jalanan yang berlimpah, dengan kepadatan penduduk yang tinggi yang akan membiarkan orang di-candid tanpa peduli, dan keragaman etnik yang memberikan keunikan, maka New York memang sangat ideal untuk fotografi jalanan.
Sampah New York (dok. pribadi)
Kamera bagus dan foto bagus adalah dua hal yang berbeda. Foto-foto ini adalah hasil menelusuri jalanan New York pada tahun 2010 ketika saya pertama kali berkesempatan mengunjungi New York.
Saya menemukan ketertarikan yang mendalam pada fotografi jalanan atau street photography. Meskipun waktu itu saya belum mengenal betul esensi fotografi jalanan. Foto-foto ini saya ambil hanya berdasarkan insting semata.
Sesudah foto-foto ini bersembunyi di hard disk komputer selama beberapa tahun, akhirnya saya memutuskan untuk berbagi di Kompasiana karena ternyata kamera yang hanya bersensor ukuran kecil dengan kapasitas 8 megapiksel dapat menghasilkan foto yang menurut saya lumayan.
Saya memakai kamera prosumer Fujifilm Finepix SB800. Foto-foto saya edit menjadi hitam putih untuk memunculkan kesan klasik. Penambahan kontras dan ketajaman juga saya lakukan pada saat mengedit.
Mejeng di jalan (dok. pribadi)
Tema foto yang saya ambil acak, namun saya cukup terkejut dengan banyaknya sampah yang ada.
Sampah-sampah itu dimasukkan ke dalam kantong-kantong plastik dan diletakkan di pinggir jalan. Kalau truk terlambat datang sampah itu akan menjadi pemandangan yang menarik yang akan menambahkan nuansa unik dalam foto.
Mari buat foto jalanan. Ambil kamera dan telusuri jalanan kota di sekitar kita. Tak perlu memakai kamera dengan teknologi terbaru. Cukup 8 megapiksel saja, yang penting adalah selalu berlatih dan mengasah mata dan insting fotografer Anda.
Lihat Trip Selengkapnya