Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Goresan di Bangku Taman

26 Maret 2011   01:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:26 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang lelaki duduk sendiri saat senja di sebuah taman. Dia mencoba menghangatkan bangku taman yang masih beku. Dahan-dahan meranggas tak berdaun bagai cakar-cakar burung gagak yang legam. Tak ada pipit, tak ada serangga. Hanya ada dingin yang membujur kaku. Sebuah headphones besar membenamkan pikiran-pikiran buruknya. Namun Kina yang bernyanyi dalam kepalanya yang hampa bercerita tentang the scar of love.

Dia memandangi bekas goresan luka di tangan kirinya. Perlahan dengan pisau lipat dia menggores bangku taman. Matanya mengikuti baris-baris kalimat pendek yang ditulisnya:

[Cinta adalah luka

Ia akan sembuh

Namun bekasnya tertinggal selamanya.]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun